Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Kuda Pacu Pebalap Sunny TS

Kompas.com - 17/09/2011, 11:03 WIB

SENTUL, KOMPAS.com - Kemampuan Sunny TS sebagai pebalap nasional saja tidak cukup untuk bercokol di puncak balap nasional seri 4 yang digelar Sirkuit Sentul, Cibinong, Bogor, beberapa waktu lalu. Penampilannya akan ompong selama 18 lap jika tidak didukung performa Honda All New Jazz yang jadi andalannya.

Banyak kendala yang dialaminya sejak event seri pertama bergulir hingga seri 3 sebelumnya. Semua usaha serta kerja keras ayah 2 orang anak ini dan disertai dukungan penuh tim akhirnya dapat berbuah manis.

Kendala awal yang kerap menghantuinya adalah kemampuan bermanuver yang belum maksimal dan selalu mengalami kesulitan sehingga banyak waktu terbuang. Wie-wie Rianto, kepala mekanik akhirnya menemukan jawaban masalah tersebut. Ada sedikit unsur historis di balik itu semua.

Jazz yang digunakan Sunny ternyata pernah 2 kali mengalami insiden saat bertarung di sirkuit. Dari hasil pengecekan, ternyata ada pergeseran bodi pada sasis depan 1,5 cm sebelah kanan dan sisi kiri naik 8 mm. Sedangkan bagian belakang bergeser 2 cm.

Setelah dilakukan proses perbaikan sasis di kawasan Cipinang, akhirnya dimensi kembali normal. Roll bar dan suspensi produk Aragosta di pasang dan disetel sesuai karakter mengemudi pebalap sebagai langkah awal.

Tak ada perombakan pada mesin meski sudah 4 lomba diikuti karena tak ada kerusakan ataupun penurunan tenaga. 'Otak' bawaan pabrik dipensiunkan dan diganti dengan after market keluaran Mugen serta didampingi piggy back Dastek. Alhasil, tenaga sebesar 160 hp tercipta dengan baik.

Sedangkan untuk menghentikan laju mobil, cakram Glanz melekat di bagian belakang pelek berukuran 15 inci. Mengingat kerja rem depan yang lebih berat maka brake pad dipercayakan pada porduk Seidoya, sementara bagian belakang masih menggunakan barang OEM.

Semua ornamen yang tidak diperlukan pada ruang kabin dilepas untuk memperingan bobot kendaraan. Bahkan tailgate diganti menggunakan bahan fiber. Dengan setingan ini dan bobot yang lebih ringan 20 kg dibanding lawan jagoan Tim Eneos ini dapat meraih juara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com