Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pasar Mobil 1 Juta Unit, Jakarta Kian Parah

Kompas.com - 26/07/2011, 17:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kalau memang pasar mobil nasional mencapai 1 juta unit pada 2013 seperti diprediksi oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), maka Jakarta akan mengalami macet total (traffic stagnation) tahun depan. Ini karena Jakarta menyumbang 45-50 persen pembelian mobil baru dari total pangsa pasar nasional. Lalu, rata-rata pertumbuhan jalan baru di Ibu Kota hanya 0,01 persen setiap tahun, sedangkan pembelian mobil baru meningkat 8 persen per tahunnya.

Demikian dijelaskan Rudi Borgenheimer, Presiden Direktur PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI), di sela-sela acara Mercedes-Benz Automotive Symposium di IIMS JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, hari ini (26/7). Dia menambahkan, jumlah mobil yang ada di Jakarta saat ini mencapai 2,4 juta unit, sementara sepeda motor 4,3 juta unit.

"Kondisi ini mengancam terjadinya kemacetan total lebih cepat, dari prediksi awal 2015, menjadi 2012. Makanya, Jakarta perlu segera dibenahi," harap Rudi. Pemerintah daerah, harapnya, perlu menyediakan sistem transportasi massal yang ramah lingkungan. Selain itu, perlu pembatasan penggunaan mobil yang tak ramah lingkungan di dalam kota. Perubahan sistem pajak, terutama keringanan, diberikan terhadap mobil-mobil ramah lingkungan dan segera mengganti sistem 3-in-1 menjadi electronic road pricing (ERP) untuk menekan penumpukan kendaraan pada jalan utama di Jakarta.

"Harus menciptakan pemikiran bahwa transportasi publik merupakan mesin utama kota. Semua tindakan perlu segera dilakukan dari semua pemangku kepentingan, produsen mobil, penyedia bahan bakar (Pertamina), pemerintah daerah, dan kementerian terkait untuk mengatasi ancaman ini," tutup Rudi.

Yoga Adiwinarto, pengamat transportasi dari Institute for Transportation & Development Policy, menambahkan, pembangunan jalan baru di satu lokasi hanya akan menambah keinginan masyarakat untuk membeli kendaraan pribadi. Tujuan utama untuk mengurai kemacetan adalah dengan membatasi penggunaan kendaraan pribadi.

"Di London dan Stockholm, pemerintahnya mengurangi penggunaan mobil pribadi di kota dengan penerapan pajak jalan dan larangan parkir. Intinya, yang dibutuhkan adalah memindahkan orang dengan lebih efisien, bukan kendaraannya," ujar Yoga.

Masih adakah solusi lain untuk mengatasi kemacetan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com