Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengisian Nirkabel Akan Menjadi Standar EV dan Hibrida Plug-In

Kompas.com - 09/05/2011, 17:16 WIB

PARIS, KOMPAS.com Makin berkembangnnya mobil listrik (EV: electric vehicle) dan hibrida “plug-in”, ternyata juga memunculkan teknologi baru. Dalam hal ini adalah sistem pengisian ulang baterai. Menurut analis yang dikutip Wardsauto.com, sistem pengisian nirkabel (wireless charging) akan menjadi standar. Pasalnya, cara pengisian ini lebih praktis dan dipastikan lebih menyenangkan penggunanya.

Hal tersebut dikemukakan oleh Laura Marino, Wakil Direktur Riset Sistem Elektronik dan Elektrik Oak Ridge National Laboratory kepada beberapa ratus insinyur yang mengikuti konferensi Automotive Power Electronic, yang diselenggarakan oleh SAE Perancis, SIA, April lalu.

“Bayangkan seorang ibu dengan tiga anak sehabis berbelanja dengan banyak tetengan di tangan! Pasti tidak akan ingat memasang stekker mobilnya ke stop kontak di garasi,” komentar Marino.

Dengan sistem pengisian ini, tak perlu lagi menggunakan kabel, colokan dan stop kontak listrik. Pengisian dilakukan secara “hands-free”. Mobil diparkir di atas alat pengisi atau sumber tenaga, setelah itu pengisian akan berlangsung dengan sendirinya.

Dijelaskan pula, sistem bisa digunakan atau dipasang di garasi, di tempat parkir bahkan di tempat bus, taksi atau kendaraan antara-jemput mangkal menunggu penumpang. Termasuk ketika mobil sedang berjalan di permukaan jalan yang dipasang dengan sistem pengisian ini.

Induksi vs Resonansi
Sistem pengisian baterai nirkabel sebenarnya saat masih dalam tahap pengembangan. Sekarang ini ada  beberapa sistem nirkabel yang dikembangkan, yaitu induksi, penerus tenaga atau energi (energy/power coupling), resonansi, penerus magnetik resonan (resonant magnetic coupling).

Sistem induksi nirkabel yang dibuat oleh Oak Ridge bisa memindahkan tenaga listrik  5 kW dengan celah 25,4 cm (1 inci) dan efisiensi di atas 90 persen. Kelemahan sistem ini, gulungan kabel atau koil yang digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik akan panas dan selanjutnya mengurangi efisiensi kerja (dibandingkan dengan kontak langsung). Di samping itu, sistemnya lebih rumit karena dilengkapi dengan kontrol elektronik. Harganya pun jadi mahal.

Sementara sistem resonansi yang dikembangkanWiTricity menggunakan resonator magnetik, diklaim mampu memidahkan tenaga lebih efisien dan celah lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com