Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Global Normal Sampai November

Kompas.com - 22/04/2011, 20:28 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Toyota Motor Corporation (TMC) hari ini (22/4) memberi pernyataan resmi mengenai kondisi sesungguhnya, baik di Jepang maupun di dunia. Toyota menjelaskan bahwa produksi di Jepang akan kembali normal pada Juli ini, sedang di negara lain mulai dari Agustus. Sedang untuk semua kegiatan produksi di seluruh dunia diharapkan normal antara November atau Desember 2011.

Selain itu, Toyota juga mengumumkan terjadinya penurunan produksi sampai 50 persen, tak hanya di Jepang, tapi juga termasuk di Amerika dan China. "Dengan banyak kejadian ini, kita telah melihat proses perbaikan harus kembali ke posisi awal, berulang-ulang kali. Sangat sulit mengatakan dampak produksi yang terjadi, baik dari segi volume atau pendapatan ke depan seperti apa," ujar Presiden Direktur TMC Akio Toyoda, dalam pernyataannya yang dikutip reuters (22/4/2011).

Toyoda menjelaskan, sedikitnya 150 komponen masih kekurangan pasokan dan minim stok, mayoritas yang menggunakan bahan karet, plastik dan pigmen cat. "Berbeda dengan bencana sebelumnya, kali ini dampaknya mempengaruhi lingkup sangat luas, termasuk perekonomian Jepang dan lintas sektor industri," beber Toyoda.

Tapi, ada kabar baik dari Renesas Electronics Corporation, salah satu produsen terbesar chip elektronik untuk kendaraan di Jepang. Perusahaan yang memasok 40 persen komponen untuk kebutuhan dunia ini mengumumkan mulai kembali mengoperasikan pabriknya yang rusak di sebelah utara Tokyo, 15 Juni 2011.

Executive Vice President Shinichi Sasaki mengatakan, proyeksi yang dikatakan Renesas merupakan hal penting, sehingga Toyota bisa semakin jelas menghitung rencana produksi perusahaan.

Komentar ini sejalan dengan Takeshi Miyao, analis dari Carnorama yang berkomentar, "Renesas punya pengaruh yang besar pada industri mobil tak hanya di Jepang, tapi seluruh dunia. Tentunya, Toyota makin jelas menentukan langkah ke depannya."

Sampai April ini, Toyota diprediksi akan kehilangan produksi sedikitnya 300.000 unit di Jepang dan 100.000 unit di dunia. Target penjualan global yang ditentukan 7,7 juta unit sepanjang 2011 sepertinya sulit tercapai, tapi Toyota belum juga merevisi target.

Indonesia Tak Ada PHK Sehari sebelum TMC menyampaikan pengumuman ini, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan telah memanggil sejumlah wartawan Ibukota menyampaikan kondisi Toyota di Hotel Mulia, kemarin (21/4). "Besok (hari ini, 22/4) Toyota (TMC) akan melapor ke stock exchange bahwa mulai dari 25 April sampai 4 Juni ini akan bekerja 3 hari dalam seminggu," ungkapnya.

Perihal ini, Amerika, Eropa dan China sudah dilaporkan, sekarang giliran Asia-Oseania, termasuk Indonesia yang sekarang pasarnya masuk lima besar dunia. Turunnya keputusan ini, lanjut Johnny, jangan disalah artikan. "Di sini, saya melihat Toyota hebat. Kalau merek lain stok digeber, sehingga bulan depan karyawan tidak bekerja. Beda sama Toyota, ia stok berapa, lalu dicicil sampai waktunya recovery," tandas Johnny.

Dengan adanya kebijakan ini, Johnny mengakui beberapa produknya akan drop sampai 50 persen. Produk tersebut di antaranya Innova, Fortuner, Camry, Alphard, termasuk juga Dyna. "Innova yang bisa jual 5.000-an unit, pada Mei dan Juni ini pasti drop," tegas Johnny.

Tapi, Johnny memastikan bahwa Toyota Indonesia dalam posisi aman. Karena, ada Avanza dan Rush yang tidak berkaitan dengan teknologi canggih (hi-tech) yang di northern. Teknologi yang dipakai Daihatsu (untuk memproduksi Avanza dan Rush), berada di bawahnya.

Sekali lagi, tegas Johnny, Toyota Indonesia tetap aman, yang terpengaruh adalah TMMIN. Tapi, tidak akan ada PHK karyawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com