Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Kecanggihan Active on Demand pada Chevy Captiva AWD

Kompas.com - 08/05/2009, 11:42 WIB

KOMPAS.com – Chevy Captiva terbaru sangat membanggakan teknologi AWD-nya. General Motors (GM) menyebutnya “Active on Demand”.

AWD “Active on Demand” – khusus pada Captiva - adalah sistem 4x4 yang mendistribusikan tenaga kepada semua roda sesuai dengan kebutuhan atau kondisi jalan dan mengemudi.

Sebagai contoh, bila sebuah mesin menghasilkan tenaga 100 PS, untuk sistem 4x4, setiap roda memperoleh tenaga secara merata, yaitu 25 PS. Artinya, proporsi roda belakang dan depan untuk menggerakkan kendaraan sama: 50:50.

Dengan “Active on Demand” proporsinya bisa berubah menjadi 60:40 atau 70:30. Hebatnya, untuk mengubah pembagian itu, tak perlu dilakukan oleh pengemudi. Mobil sendiri yang akan menentukan, kapan dan di mana harus mendistribusikan tenaga kepada masing-masing roda sesuai dengan kebutuhan. Jadi, pantas dibanggakan!

Pendistribusian torsi ke roda sesuai dengan kondisi jalan dan mengemudi, perlu dilakukan karena bisa saja salah satu roda slip atau tidak menyentuh permukaan jalan pada kondisi tertentu. Misalnya, permukaan jalan licin atau salah satu roda terangkat.

Full vs Part Time
Dulu, teknologi AWD atau 4x4, baik yang full-time (permanen) maupun part-time (bisa diubah dari x4x menjadi 4x2 atau sebaliknya), cukup menimbulkan dilema.

Pada “Full-Time” (FT), setiap kendaraan dijalankan, mesin harus mengengkol keempat rodanya, baik di off-road maupun di on road (jalanan aspal).

Nah, pada jalanan aspal kondisi FT tidak menguntungkan. Konsumsi bahan bakar jadi boros. Pasalnya, komponen pemindah daya yang harus digerakkan mesin banyak. Kerugian tenaga juga bertambah.

Pada “Part-Time” (PT) juga ada masalah. Sistem harus dilengkapi dengan “transfer case” (ada yang menyebutnya “gardan tengah”). Tugas bagian ini, membuat kendaraan bekerja menjadi 4x2 saja atau 4x4.

Beberapa produsen saat i ni menciptakan sistem 4x4 PT yang lebih gampang pengoperasiannya. Pengemudi cukup menekan tombol untuk berpindah sistem dari satu kondisi ke kondisi mengemudi lainnya. Ternyata, cara ini dianggap belum praktis karena bobot kendaraan makin berat lantaran ukuran gardan tengah cukup besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com