KOMPAS.com — Ganti oli sok atau peredam kejut (shock-absorber) motor enggak bisa dibilang gampang. Lepas sok atau tabung dari segitiga, buang oli lama dan masuk yang baru, kemudiann pasang lagi. Teorinya memang begitu, tapi ketika dibawa jalan, eh laju motor malah lari ke kiri dan kanan.
"Banyak konsumen yang mengeluh seperti itu setelah ganti oli," komentar Kardi. Penyebabnya, menurut juragan Kardi Mulai Motor (KMM) di Ciputat, Tangerang, itu lantaran posisi sok atau titik center sok bergeser. Jadi, ada baiknya sebelum bongkar posisi sok ditandai dulu. Jangan langsung main lepas.
Pergeseran itu dikarenakan segitiga atau sok sudah pernah dipres. Bisa-bisa setelah tabung dilepas, bagian itu minta dipres lagi saat dipasang. Makanya, Kardi kerap bertanya kepada konsumen yang hendak ganti oli sok. Jika pernah dipres, pengurasannya tak perlu bongkar tabung.
"Ada cara lain. Membuang oli sok yang lama bisa melalui bagian bawah tabung," lanjut Kardi. Kalau mau praktik, ikuti langkah-langkah yang diberikan Kardi di bawah ini.
1. Buka baut penutup oli yang ada di atas as sok. Bila sudah terbuka, gunakan kunci L6 untuk membuka baut bagian bawah di tabung sok, sekaligus berfungsi menahan suling sok di dalam tabung.
2. Setelah baut terbuka, oli pun akan ke luar. Jika semua sudah terkuras, lanjutkan dengan menuangkan bensin secukupnya. Lalu, keringkan pakai angin kompresor (kalau ada).
3. Proses selesai, pasang kembali baut penahan suling. Barulah tuangkan oli sesuai dengan kebutuhan. Misalkan bebek, sekitar 60 cc. Ingat, banyak sedikitnya oli di dalam tabung akan memengaruhi proses redaman. (Eka)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.