Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yamaha Hentikan Produksi RX-King

Kompas.com - 24/03/2009, 11:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) selaku ATPM sepeda motor Yamaha memutuskan untuk menyetop produksi RX-King, sepeda motor jenis sport yang begitu melegenda di Tanah Air. “Kami berhenti memproduksi motor tersebut sejak Februari,” kata Wakil Presiden PT YMKI Dionysius Beti, Selasa (24/3) di Jakarta. Langkah tersebut dilakukan atas mandat dari kantor prinsipal di Jepang.

Selain sudah terlalu lama, teknologi yang diusung tak sesuai dengan standar emisi gas buang. Motor berkapasitas 150 cc itu berteknologi 2-tak, sementara sekarang umumnya bermesin 4-tak. Dijelaskan oleh Dion, kalau mau mengembangkan kembali, butuh biaya tinggi dan harga jualnya jadi tinggi dan masyarakat tak sanggup membeli. 

Walau demikian, untuk mengenang legendanya, YMKI mengeluarkan Yamaha RX King limited edition. Ini sekaligus untuk menandai kiprahnya di jagat sepeda motor selama 30 tahun. “Jumlahnya sangat terbatas tidak sampai 100 unit saja dan ini menghabiskan stok yang ada,” tandas Dion.

Sejak kelahirannya di tahun 1980 sampai Februari 2009, penjualan Yamaha RX King sudah menembus 1 juta unit. Pada 2008, penjualannya menembus angka 12.017 unit dan sampai Februari 2009 sudah mencapai 3.992 unit.

YMKI juga tidak berencana untuk mengeluarkan pengganti Yamaha RX King. Mereka mengaku cukup hanya dengan mengandalkan varian dari Vixion dan Scorpion. Ini sekaligus menepis isu bahwa YMKI bakal mengeluarkan Fazer 250. “Kami memang akan mengeluarkan beberapa produk baru di tahun ini, tapi belum bisa saya beritahu,” tukasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com