Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grand Vitara 2.4 Senjata Pamungkas Suzuki

Kompas.com - 27/11/2008, 07:38 WIB

JAKARTA,KAMIS - Di tengah krisis global beberapa bulan belakangan ini, sejumlah produsen otomotif mengakui turunnya gairah pasar. Sejumlah strategi dipersiapkan untuk mengejar target yang dipasang pada awal tahun. Tak terkecuali, PT Indomobil Niaga Internasional (IMNI) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) Suzukidi Indonesia.

Direktur Pemasaran PT IMNI, Endro Nugroho, mengatakan meski target hingga bulan Oktober terpenuhi, sejumlah strategi tetap disiapkan Suzuki untuk memenuhi target hingga akhir tahun. "Kita bertaruh di bulan November dan Desember," tutur Endro ketika ditemui Kompas.com di kantornya di kawasan Cawang Jakarta, Rabu (26/11).

Endro mengatakan hingga akhir tahun ini, Suzuki mentargetkan penjualan dalam rentang 73.000-75.000 unit. Hingga Oktober 2008, penjualan telah mencapai angka 64.691 unit. Selisih yang harus dikejar tidaklah sedikit.

Namun, Endro menyiapkan strategi yang lebih terfokus kepda masyarakat kalangan menengah ke atas melalui showroom dan pameran. "Di tengah situasi krisis begini, kita akan lebih fokus ke kalangan yang masih mampu bertahan dalam situasi ini," tutur Endro.

Suzuki, katanya juga akan mengandalkan sejumlah sponsorship, salah satunya melalui ajang ASEAN Footbal Federation Club. Meski krisis, Endro berharap hingga tahun depan pasar otomotif di Indonesia tidak rusak. Saat ini, Suzuki masih mampu mengekspor sekitar 2.500 unit mobil ke lebih 70 negara.

Untuk mengejar sisa angka target, tampaknya sulit bisa dicapai mengingat suasana pasar lagi kurang bergairah. Namun untuk mendekati sangatlah mungkin. Pasalnya PT IMNI masih punya satu senjata andalan, yakni Grand Vitara baru bermesin 2.400 cc yang akan diperkenalkan pada pertengahan Desember ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com