Mobil Bekas Harga Rp 200 Jutaan sampai Rp 400 Juta Sulit Terjual

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan banyaknya produk kendaraan bermotor baru di Indonesia, gejolak di pasar mobil bekas juga semakin fluktuatif. Mengingat, segmen tersebut juga banyak dipengaruhi oleh pergerakkan pasar mobil baru.

Fenomena terbaru, sebagaimana dikatakan salah satu pemilik lapak mobil bekas di WTC Mangga 2, Peter mengatakan bahwa saat ini kendaraan bekas dengan harga Rp 200 juga sampai Rp 400 jutaan cukup sulit dijual.

Salah satu model mobil bekas dimaksud, ialah Honda CR-V tahun muda, yaitu sekitar produksi 2018-2019.

Baca juga: Tidak Akan Ada Mobil Mesin Bensin atau Diesel di Indonesia Mulai 2050

Kompas.com / Setyo Adi Honda CR-V Prestige Turbo tahun 2017 masih layak dilirik untuk kendaraan harian.

"Mobil bekas di bawah Rp 200 juta dan di atas Rp 400 jutaan itu lebih mudah dijual daripada yang di tengahnya. Jadi sekarang kita milih-milih juga mana mobil yang laku dan tidak untuk dijual kembali," kata Peter kepada Kompas.com, Selasa (6/6/2023).

"Seperti CR-V, yang 2015-2017 itu masih bisa (gampang terjual). Tetapi kalau yang menengah, 2018-2019 rada susah. Kalau harganya sudah turun di Rp 200 jutaan, mulai gampang lagi untuk kita jual," kata dia.

Hal serupa juga dikatakan Munir, salah satu pemilik lapak di sentra bisnis Harapan Indah Bekasi. Menurutnya, untuk wilayah Bekasi kebanyakan konsumen mobil bekas mencari mobil dengan kapasitas 7-penumpang.

Sementara CR-V yang punya rentang harga Rp 200 jutaan, kini banyak pesaingnya seperti Daihatsu Terios baru, Toyota Rush baru, dan SUV keluarga lainnya.

Baca juga: Pilihan Sewa Bus Kecil buat Liburan Sekolah, Ada TRAC dan Big Bird

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA First Impression Honda CR-V

"Dikarenakan harganya beda tipis atau bahkan bisa lebih murah, kebanyakan orang pilih yang 7-seater. Jadi cukup sedikit yang pilih CR-V atau SUV 5-seater lainnya," kata dia.

Menurut Peter, kondisi tersebut sudah terjadi sejak penghujung tahun lalu ketika isu kemungkinan terjadinya resesi di tahun ini mencuat.

"Awalnya kita berfikir pembeli mobil bekas bakal mulai sepi karena orang ragu. Tapi setelah berjalan, sepertinya ada penurunan kelas di segmen menengah ini," ucap dia.

"Mungkin orang (kelas menengah) turun peringkat ya sekarang, atau malah naik ke segmen Rp 400 jutaan ke atas. Ini fenomena menarik juga yang terjadi di pasar mobil bekas," tambah Peter.