Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Konvoi Truk ODOL di Tol Batang, Berpotensi Kecelakaan

Kompas.com - 10/05/2023, 13:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penampakan truk yang Over Dimension dan Over Loading atau ODOL masih kerap ditemui di jalanan. Bahkan mereka tanpa malu-malu menggunakan jalan yang sebenarnya bisa membahayakan orang lain.

Misal seperti pada video yang diunggah akun DashcamIndonesia, ditampilkan iring-iringan truk yang muatannya berlebih. Bahkan, muatan tadi sudah melewati batas bak sampai hampir dua kali lipat.

"Iring-iringan truk ODOL di Km 382 Tol Batang jam 17.35 WIB, aslinya ada enam truk, yang tiga di belakang saya," tulis di keterangan unggahan tersebut dikutip Kompas.com Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Truk ODOL Ngebut Sampai Oleng, Bikin Takut Pengguna Jalan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Mengenai truk yang ODOL sebenarnya punya banyak kekurangan saat dibiarkan beroperasi di jalan raya. Salah satunya adalah dimensi truk yang berubah sangat meningkatkan risiko kecelakaan, apalagi di jalan tol.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, bahaya kendaraan ODOL bisa berdampak ke kendaraan lain di sekitarnya.

"Truk ODOL mudah sekali terbalik akibat kehilangan cengkeraman ke aspal dan hilang kendali. Biasanya kalau sudah kecelakaan akan membuat jalan macet, fasilitas jalan rusak, atau kendaraan lain ikut kena imbasnya," ucap Sony.

Baca juga: Ini Tanda Termostat Mobil Sudah Waktunya Ganti


Sony mejelaskan, truk ODOL bisa gampang kecelakaan apalagi di jalan tol karena permukaannya yang bumpy atau bergelombang. Belum lagi muatannya yang terlampau tinggi membuatnya mudah hilang keseimbangan.

"Jalan bumpy, angin samping, pengemudi yang tidak terampil, komponen rusak atau dipaksa di luar kemampuan, dan muatan tumpah jadi penyebab truk ODOL kecelakaan," ucap Sony.

Diketahui, untuk ruas Tol Batang Km 382 dikelola oleh Jasa Marga. Redaksi sudah mencoba mengkonfirmasi ke pihak pengelola namun sampai berita ini tayang masih belum mendapat jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com