Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Mudik, Ini Suhu AC yang Ideal supaya Tidak Boros BBM

Kompas.com - 18/04/2023, 15:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Efisiensi bahan bakar minyak (BBM) kerap menjadi salah satu perhatian khusus saat menunaikan aktivitas mudik. Mengingat, tingkat kemacetan yang tidak bisa dipastikan dan adanya pembatasan jumlah orang di rest area.

Sehingga banyak pemudik yang melakukan berbagai upaya supaya menghemat konsumsi BBM, mulai dari membuka kaca dan tak mengaktifkan air conditioner (AC), berkendara konstan cenderung pelan, sampai mengurangi beban di mobil.

Terlepas dari itu semua, sebenarnya ada cara yang paling mudah meningkatkan efisiensi konsumsi BBM, yaitu mengontrol dan menjaga suhu ideal mobil melalui penggunaan AC.

Baca juga: Ingat, Fitur Keselamatan pada Mobil Tetap Punya Kelemahan

Ilustrasi AC mobildjedzura Ilustrasi AC mobil

Dijelaskan oleh Technical Leader Auto2000 Agus Mustafa, hingga saat ini cukup banyak pengendara yang keliru mengoptimalkan fungsi AC di mobil. Bahkan ada yang kerap menghidup-matikan guna menghemat BBM.

Menurutnya, cara yang paling mudah dan tepat ialah membiarkan temperatur atau suhu AC di mobil konsisten berada di 25 derajat. Tujuannya, supaya kompresor tidak terus-menerus aktif sehingga menambah beban pada mesin.

"Pada komponen AC itu memiliki dua sensor, yaitu sensor udara luar dan sensor untuk udara di dalam. Kalau kita setting suhu di 18 derajat, begitu tidak dingin sedikit karena udara di luar ruangan sangat panas, komputer (ECU) akan selalu mengaktifkan kompresor," kata Agus belum lama ini.

"Kalau kompresornya aktif terus tanpa putus, otomatis akan menambah beban pada mesin sehingga konsumsi bahan bakarnya semakin tinggi (boros)," lanjut dia.

Baca juga: Buat Pemudik, Begini Cara Aman Pakai Peta Digital Agar Tidak Tersesat

Ilustrasi AC mobilKompas.com/Fathan Radityasani Ilustrasi AC mobil

Sementara jika temperatur AC diaktifkan pada 25 derajat, maka perbedaan antara suhu luar ruangan yang rata-ratanya berada di 30 derajat, tidak terlalu jauh. Membuat kompresor AC tidak terlalu berat kerjanya.

Sebab, jika suhu dalam ruangan sudah mendekati 25 derajat (yang diinginkan), ECU akan memutus kerja atas kompresor.

"Kalau misalkan kita setting di 25 derajat, komputer itu akan membandingkan udara luar dan dalam. Nah, pas ambil sensor di dalam kabin, mendekati 23-24 derajat, kompresornya dimatikan oleh komputer," jelas Agus.

"Begitu kompresor mati, otomatis bebannya enteng sehingga konsumsi BBM di mobil bakal berkurang (lebih hemat)," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com