Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kasus Barang Bawaan Jatuh dari Bak Truk, Sopir Perlu Diedukasi

Kompas.com - 07/02/2023, 17:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian barang jatuh dari belakang truk baru saja terjadi di daerah Gunung Manggah, Samarinda, Senin (6/2/2023). Muatan berupa pipa besi terjatuh saat truk sedang menanjak.

Pada video yang diunggah akun info_jabodetabek di Instagram, terlihat para pengendara motor berhamburan, menghindari pipa besi. Penyebab dari terjatuhnya barang tersebut memang masih belum diketahui.

Kemungkinan penyebab dari jatuhnya muatan tersebut bisa karena pengikat barang yang tidak benar. Sayangnya masih ada pengemudi yang tidak benar dalam tata cara memuat barang.

Baca juga: Besi Bawaan Truk Gelinding dan Jatuh, Ini Bahayanya Dekat dengan Truk

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Info Jabodetabek (@info_jabodetabek)

 

Bambang Widjanarko, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY mengatakan, kasus muatan jatuh dari bak truk biasa terjadi karena cara muatan barang yang salah.

"Yang sering terjadi adalah mengikatnya mereka itu asal-asalan, sehingga pengikatnya lepas atau putus," ucap Bambang kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Bahkan, tata cara muat barang yang salah ini bisa membunuh pengemudinya karena rem mendadak dan barang lepas ke depan. Sedangkan ke belakang, kerap terjadi saat truk menanjak atau berakselerasi.

Baca juga: Selama Operasi Keselamatan Jaya 2023, Polisi Siapkan 11 ETLE Mobile


"Hal-hal seperti itu seringnya tidak ada training khusus untuk driver, jadi kurang sosialisasi. Biasanya, driver hanya di-training oleh pemilik barang atau bagian gudang," ucap Bambang.

Aptrindo berharap, ada training tentang tata cara muat yang paling baik dan benar dari Kementerian Perhubungan atau KNKT. Jadi semua pengemudi punya standar yang benar saat memuat barang.

"Pemilik truk itu jarang yang sampai perhatian ke arah sana. Biasanya si pemilik muatan yang ngajar-ngajari caranya memuat," ucap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com