Gaikindo Berharap B35 Sejalan dengan Ketentuan Standar Emisi Euro 4

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah segera mengimplementasikan aturan pencampuran bahan bakar nabati jenis biodiesel ke dalam bahan bakar minyak (BBM) Solar 35 persen atau B35 mulai Februari 2023.

Langkah ini, sebagai upaya Indonesia untuk menyediakan energi bersih berkelajutan dan upaya mengurangi impor di tengah situasi global yang terancam memasuki krisis. Aturan terkait, diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 12 tahun 2015.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaran Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi akan mendukungnya. Tetapi diharapkan, BBM B35 sejalan dengan ketentuan standar emisi Euro 4.

Baca juga: Penerapan Biodiesel B35 Bergulir Mulai Februari 2023

jillseymourukip.org Ilustrasi emisi kendaraan.

"Mulai 2022, sesuai ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK), kendaraan yang diproduksi di Indonesia harus sudah memenuhi standar emisi Euro 4, termasuk dari sisi bahan bakar dan emisi buangnya," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (1/2/2023).

Nangoi menambahkan, B35 saat ini belum memenuhi Standar Emisi Euro 4. Ia berharap rencana pemerintah tersebut benar-benar sesuai dengan kondisi teknis dan ekonomi di lapangan.

Mengingat, rata-rata setiap tahun sedikitnya terdapat 230.000 unit sampai 300.000 unit mobil berbahan bakar diesel atau solar terjual di Indonesia (23 persen dari total mobil yang terjual secara nasional).

Adapun jumlah mobil yang telah beroperasi di lapangan, diperkirakan mencapai lima juta unit.

Baca juga: Jokowi: Kendaraan Listrik Bisa Membuat Indonesia Jadi Negara Maju

esdm.go.id Ilustrasi biodiesel B30

“Maka dalam lima sampai enam tahun akan ada sebanyak sekitar tiga juta unit mobil berbahan bakar solar, yang seharusnya diganti dengan B35, akan perlu menerapkan Standar Euro 4,” katanya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa pemberlakuan Biodiesel B35 di Indonesia telah lulus uji coba. Artinya, berbahan bakar tersebut bisa beroperasi di wilayah dingin sekalipun, namun kandungan airnya tetap harus dikontrol.

“Dengan kandungan air yang berpotensi ada di bahan bakar B35, otomatis servis kendaraannya perlu dipikir secara detail, misalnya apakah perlu pengurasan dan lainnya,” kata Nangoi lagi.