Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Pertama Setelah Mobil Melewati Banjir

Kompas.com - 03/01/2023, 10:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Banjir di Kota Semarang menyebabkan sejumlah ruas jalan utama tergenang air. Ketinggiannya bervariasi, bahkan di sejumlah titik mencapai 40-70 cm, sehingga menyebabkan banyak mobil dan sepeda motor mogok.

Tentu saja kendaraan yang terdampak akan mengalami kerugian, karena ada komponen rusak. Contoh mesin, transmisi, dan lain sebagainya yang sifatnya sensitif jika terkena air. 

Meski demikian, para pengendara tetap nekat melintas di genangan air tanpa khawatir memikirkan dampaknya.

Tapi, yang perlu diperhatikan setelah melintas di genangan air para pemilik kendaraan harus mengecek kondisi mobilnya.

Menurut Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Eko Sudaryanto, perawatan mobil usai digunakan menerjang banjir terbilang khusus. Komponen-komponen utama perlu di cek, dari kondisi kelayakan hingga dibersihkan total. 

"Komponen di ruang mesin kita cek. Oli, pengapian, dan elektikal dipastikan tetap aman. Air dan lumpur juga berisiko menyebabkan karat, terutama di bagian mekanikal, seperti dinamo dan sebagainya," ucap Eko. 

Baca juga: Fenomena Pengendara Motor Ugal-ugalan di Jalan

Selain itu, oli mesin dan transmisi juga kondisinya diperhatikan. Terpenting, kata Eko kualitas oli, penurunan kualitas lantaran kontaminasi air berpeluang menyebabkan kerusakan komponen-komponen utama. 

Dipstick oli pada mesin mobil(www.automobilexyz.com) Dipstick oli pada mesin mobil

"Batas aman mobil menerjang banjir seperempat ban. Air intake yang biasanya kemasukan air. Saat sudah sampai ruang bakar, parah. Mesin lama-lama mogok. Seperti di palu, inilah yang disebut water hammer," tambahnya. 

Sementara menurut Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin, jika mobil dipaksa menerjang banjir maka perawatan yang dilakukan juga cukup rumit.

Baca juga: Pentingnya Bersih-bersih Interior Mobil Usai Liburan

"Cek total. Mesin, transmisi, dan komponen lainnya yang berada di bawah, pasti kotor bahkan berisiko kemasukan air. Sebelum terlambat, oli perlu di cek. Kan ketika mengandung air, warnanya juga berubah," ucap Syafruddin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com