Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Konversi Motor Listrik Hanya untuk Hobi

Kompas.com - 20/09/2022, 07:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia, pemerintah sudah menetapkan aturan terkait konversi motor konvensional menjadi motor listrik. Namun, konversi motor listrik juga diyakini tidak akan banyak peminatnya.

Andi Akbar, punggawa bengkel custom Katros Garage, mengatakan, untuk hobi, peminatnya pasti ada. Tapi, pria yang akrab disapa Atenx menambahkan, dirinya tidak yakin peminatnya akan banyak.

Baca juga: Saat Konversi Mobil Listrik, Apa Saja Komponen yang Diubah?

"Saya tidak tahu dampaknya dengan kenaikan BBM dan lain-lain. Kalau dilihat dari tahun 2019 dan 2020, sampai sekarang yang konversi semakin banyak. Tapi, kalau untuk harian, saya rasa masih belum banyak. Jadi, sebatas hobi saja," ujar Atenx, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2022).

Kemenkop UKM Teken Kerja Sama Dengan Kementerian ESDM, Berdayakan UKM untuk Konversi Motor Listrik DOKUMENTASI HUMAS KEMENKOP UKM Kemenkop UKM Teken Kerja Sama Dengan Kementerian ESDM, Berdayakan UKM untuk Konversi Motor Listrik

Menurut Atenx, konsumen motor listrik terbagi menjadi dua, yakni orang yang beli motor listrik dan yang memilih konversi motor listrik.

"Kalau konversi untuk kebutuhan hobi, sepertinya akan banyak. Tapi, kalau konversi untuk kebutuhan harian, sepertinya lebih ke arah beli jadi sih ke depannya. Sebab, kalau bikin kan prosesnya agak ribet," kata Atenx.

Baca juga: Bengkel Umum Sudah Boleh Konversi Mobil Listrik, Simak Aturannya

"Kalau konversi, biayanya belasan juta rupiah juga. Tapi, kan belum dengan surat-surat. Kalau untuk kebutuhan hobi, orang kan senang-senang membangunnya, seperti bikin motor listrik yang kencang. Itu mungkin akan semakin banyak," ujarnya.

Konversi motor listrik dari skutik Honda BeAT oleh Katros GarageInstagram @katrosgarage Konversi motor listrik dari skutik Honda BeAT oleh Katros Garage

Atenx mengatakan, konversi motor listrik bisa semakin banyak, tapi mungkin untuk motor tua. Sedangkan untuk penggunaan harian, untuk kelas menengah ke bawah akan kurang peminatnya.

"Contohnya, Vespa yang dibangun oleh Elders. Lalu, motor-motor tua, seperti BSA, yang mungkin mesinnya sudah mati. Tapi, secara fisik masih lengkap, itu bisa dikonversi," kata Atenx.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Andi 'Atenx' Akbar (@atenx_andiakbar)

Katros Garage sendiri sudah beberapa kali melakukan konversi motor listrik. Karya terakhirnya adalah Mio sporty yang masih menggunakan karburator, diubah menjadi bertenaga listrik.

Melakukan konversi motor listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com