Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katana Bekas di Semarang Harganya mulai Rp 50 Jutaan

Kompas.com - 17/09/2022, 14:02 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Walau mobil-mobil baru menawarkan segudang fitur canggih, tak dimungkiri bahwa Suzuki Katana mendapat tempat spesial di hati pencinta otomotif.

Wajar harga mobil ini selangit, pasalnya terkenal begitu piawai dan lincah melewati medan terjal berbatu, satu lagi tampilannya makin garang dengan sedikit modifikasi minimalis. 

Bahkan, begitu mudah menemukan iklan baris di media sosial menawarkan Suzuki Katana dengan harga tembus di atas Rp 100 jutaan. 

Mobil ini sangat cocok digunakan semua kalangan, desainnya bisa dibilang timeless alias tak pernah mati. Sparepart harganya murah dan gampang sekali di dapat, malah mirip harga onderdil motor.

Urusan penggunaan mobil ini hampir mirip dengan city car, ramah digunakan di jalan perkotaan. Apalagi ditambah dimensi bodi compact, seperti halnya berkendara LCGC. 

Sayangnya, di sejumlah bursa mobil bekas Kota Semarang cukup sulit mendapat unit original. Jika ada, harganya boleh dikata sudah di goreng. Stabil dan tak kunjung turun. Lantas seperti apa? 

Baca juga: Mau Pelihara Suzuki Katana Lawas, Harga Sekennya Mulai Rp 30 Jutaan

Menurut Trias, Spesial Jip dan Instalasi Mranggen unit original, modifikasi, dan koleksi dibedakan satu sama lain. Tujuannya supaya pasar Jimny dan Katana tidak tenggelam. 

Kopdar Komunitas Pecinta Suzuki Jimny dan Katana Dicky Aditya Wijaya Kopdar Komunitas Pecinta Suzuki Jimny dan Katana

"Sekarang banyak yang minat Katana atau Jimny tapi buat hobi. Jadi, nyari unit seadanya nanti dimodifikasi total, spek overland atau ekstrem. Mau ORI tetap ada, cuma ya itu harganya lebih tinggi. Bujet, Rp 50 jutaan ada, tapi dapat unit di bawah tahun 2.000," ucap Trias kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022). 

Pembagian segmen itu, kata dia, dampaknya berimbas harga Katana atau Jimny yang semakin 'ngawur'. Terlebih, populasinya sekarang ini juga tak banyak. Sebab, pemiliknya para penghobi dan kolektor. Jika beruntung, dapat unit rumahan dengan harga murah, tetapi kuncinya sabar. 

Satu hal menurut Trias, bagi konsumen awam yang belum paham seluk beluk Katana, poin pengecekan bagus atau tidaknya unit, bisa memprioritaskan bodi. Sebab, kelemahan Suzuki Katana jika ada sedikit keropos, gampang menjalar titik lainnya. 

Poin cek Suzuki Katana, bagian lantai bawah wajib bebas keroposDicky Aditya Wijaya Poin cek Suzuki Katana, bagian lantai bawah wajib bebas keropos

"Dua titik rawan keropos, bawah jok pengemudi dan lis kaca. Jika ada indikasi keropos sedikit saja mending pilih unit lain. Mudah merembet dan melebar keroposnya," katanya. 

Ditanya soal mesin, Trias menyebutkan, kondisi mesin berkode F 10 A Suzuki Jimny dan Katana kuncinya asal tidak ngebul, maka semuanya normal. 

Suzuki KatanaDicky Aditya Wijaya Suzuki Katana

"Kalau mesin malah gampang, cek aja pas idling ada asap putih atau tidak. Hampir mirip seperti cek unit mobil bekas lainnya. Yang berisiko itu pilih unit eks offroad, harus paham minusnya di mana dan ubahan spek upgrade apa saja, sekalian buat nawar," ujarnya. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (16/9/2022), berikut ini daftar pilihan Suzuki Katana ORI dengan harga murah di Semarang dan sekitarnya: 

Baca juga: Pertimbangan Kalau Mau Bangun Suzuki Katana Lawas

Katana GX 1995: Rp 56 juta 

Katana GX 1995: Rp 57,5 juta

Katana GX 1995: Rp 68,5 juta 

Katana GX 2003: Rp 62 juta 

Katana GX 2001: Rp 60 juta 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com