Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Penyebab Pedal Kopling Mobil Transmisi Manual Jadi Berat

Kompas.com - 07/09/2022, 12:22 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lama kelamaan, pedal kopling bisa menjadi berat. Hal itu tentu saja merugikan pengendara karena kenyamanan menjadi berkurang.

Bahkan, untuk perjalanan jarak jauh pedal kopling yang berat akan menyebabkan nyeri di kaki karena mengerjakan hal yang tidak biasanya.

Bukan terjadi begitu saja, pedal kopling yang berat ini disebabkan oleh menurunnya performa salah satu komponen di dalam sistem kopling mobil manual.

Baca juga: Ketahui Penyebab Pedal Kopling Mobil Tiba-tiba Jeblos

Kampas kopling Kompas.com/Erwin Setiawan Kampas kopling

Pemilik Markas Oto Spesialis Nissan & Datsun Anom Budi Prasetyo, mengatakan pedal kopling akan terasa berat bila pegas diafragma tidak pernah diganti.

“Lebih baik diganti sekalian ketika melakukan penggantian kampas kopling, karena pegas diafragma yang lama tidak diganti akan membuat pedal kopling menjadi keras, ini akan sangat tidak nyaman loh,” ucap Anom kepada Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).

Dia mengatakan pegas diafragma bisa mengalami penurunan daya dorong yang khas, yang membuat pembebasan kopling menjadi lebih berat bila fungsi ini sudah hilang.

Baca juga: Penyebab Lain yang Bikin Kampas Kopling Cepat Rusak

Master kopling bawah dalam kondisi rusakAgus Setiawan Master kopling bawah dalam kondisi rusak

“Karakter pegas diafragma yang normal, itu ketika pedal diinjak terasa berat di awal setelah itu ringan karena sudah terbantu oleh gaya dorong diafragma yang khas, tapi lama-lama kemampuan tersebut akan berkurang, jadi pedal kopling menjadi berat,” ucap Anom.

Anom mengatakan pedal kopling yang berat tentu saja berpengaruh pada kenyamanan pengendara. Ketika jalanan macet, tentu hal tersebut menjadi melelahkan bahkan bisa membuat kaki terasa pegal.

“Sebaiknya pegas diafragma diganti setiap melakukan penggantian kampas kopling, jadi nggak kerja dua kali, biaya yang dikeluarkan juga tidak membengkak untuk menurunkan transmisi dua kali,” ucap Anom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com