Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kebanyakan Kendaraan Niaga Menggunakan Transmisi Manual?

Kompas.com - 04/08/2022, 19:51 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan niaga adalah alat untuk mendapatkan keuntungan pada usaha tertentu. Jenisnya bisa berupa pikap, blind van, truk, bahkan sampai bus juga masuk dalam kendaraan niaga.

Dari berbagai jenis kendaraan tersebut, ada satu kesamaan, yakni pilihan transmisi. Misal untuk pikap bermesin bensin sampai truk yang memakai mesin diesel, transmisi yang digunakan adalah manual.

Memang, ada juga bus yang memakai transmisi otomatis, namun tidak sebanyak yang manual. Lalu apa ada alasan kenapa kendaraan niaga kerap menggunakan transmisi manual dibanding otomatis?

Baca juga: Kenapa Kampas Rem Mobil Matik Cepat Habis dibanding Manual?

Toyota Dyna line up baru.TAM Toyota Dyna line up baru.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, pertimbangan dipilihnya transmisi manual dibanding otomatis adalah karena soal pemakaian dan perawatan.

"Untuk pemakaian dan perawatan lebih mudah dan lebih murah dari perawatan matik," ucap Didi kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Misalnya, untuk kendaraan manual yang biasanya habis karena pemakaian adalah kampas atau pelat kopling. Selain itu, penggantian komponen tersebut bisa dibilang mudah dilakukan.

Baca juga: Tidak Disita, Motor yang Data STNK-nya Dihapus Hanya Dianggap Bodong


"Kendaraan niaga kan dipilih karena mudah perawatannya dan tidak mahal serta tahan lama," kata Didi.

Selain itu, untuk kendaraan dengan transmisi manual tidak khawatir jika mengalami masalah di tengah jalan. Selain murah, dan mudah, sudah banyak yang bisa melakukan perbaikan transmisi manual dibanding otomatis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com