Dunia Pendidikan Bantu Percepatan Program Elektrifikasi Kendaraan

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Bahkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik (Mobil Listrik) juga telah diteken oleh Jokowi.

Perpres tersebut merupakan landasan bagi pelaku industri otomotif di Indonesia untuk membangun dan mengembangkan mobil listrik. Bukan cuma produsen otomotif saja, melainkan sektor lain juga turut serta.

Salah satunya, PT EVCBU Internasional Universal, perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan non formal yang dikenal dengan nama LKP EV Language Scholarship memiliki cara menarik guna menarik minat masyarakat dalam belajar bahasa Inggris.

Baca juga: Mobil Listrik Jaguar Land Rover Hadir Lengkap di Indonesia pada 2025

EVCBU memberikan gratis hadiah mobil dan sepeda motor listrik untuk 1.000 peserta didiknya. Syaratnya pun cukup mudah, hanya dengan mengambil pendidikan bahasa asing dengan empat pilihan utama, Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, dan Korea.

Masa pendaftaran sampai 31 Agustus 2022, bagi peserta didik yang melakukan pendaftaran sampai 15 Juni masih berkesempatan mendapatkan motor listrik model skuter. Sedangkan yang melewati tenggang waktu tersebut, hanya tersedia motor listrik atau mobil listrik kompak bergaya SUV.

ist Mobil listrik kompak bergaya SUV

Pendidikan bahasa tersebut dilakukan selama 12 bulan dengan biaya pendaftaran selama masa promosi sebesar Rp5,5 juta dengan biaya bulanan Rp1 juta (total setahun Rp17,5 juta).

EVCBU Internasional Universal merupakan bagian dari PT Kurnia EVCBU Internasional, yang merupakan importir umum kendaraan bermotor di Indonesia yang melayani pemesanan kendaraan dari luar negeri secara CBU (Completely Built Up), termasuk mobil listrik.

Direktur LKP EV Language Scholarship, Satria Bagus Narendra, mengatakan bahwa program tersebut secara tidak langsung membantu program pemerintah dalam penggunaan kendaraan listrik, melalui jalur pendidikan les bahasa asing.