Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Nyalakan Mobil Mogok Sambil Didorong, Bisa Bikin Gigi Ompong

Kompas.com - 06/05/2022, 14:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com— Di hari libur Lebaran ini banyak masyarakat yang beraktivitas menggunakan mobil untuk arus pulang mudik. Mobil mogok ketika di tengah perjalanan menjadi permasalahan yang dapat terjadi kapan saja.

Bahkan, kondisi ini dapat terjadi pada semua jenis mobil baik itu transmisi manual atau matik.
Kejadian mobil yang mesinnya mati mendadak memang menjadi hal yang menjengkelkan dan menghambat perjalanan.

Saat alami kejadian mobil mogok mendadak, hendaknya pemilik kendaraan menerapkan beberapa hal yang tepat. Jika sembarangan mengatasi kejadian ini, kerusakan mobil akan bertambah parah.

Baca juga: Harga Skutik Murah 110cc-125cc Mei 2021 Usai Lebaran

Untuk mobil transmisi matik atau mobil otomatis yang mogok disarankan untuk didorong tidak langsung di dorong. Tindakan ini dapat merusak komponen transmisi mobil.

Sementara itu, pada mobil transmisi manual yang mogok dapat didorong dalam kondisi tuas persneling di posisi gigi 1, diikuti kopling yang diangkat.

Cara tersebut dipercaya akan membuat mesin menyala, namun akan ada kerugian menimpa pemilik mobil.

Ilustrasi mobil mengalami overheatZulfana K. Rijal Ilustrasi mobil mengalami overheat

“Karena menggunakan gaya dorong, mungkin ada kerusakan di area transmisi dan lainnya. Kalau memakai starter kan hanya mesin saja yang bergerak,” kata Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi kepada Kompas.com.

Menurut Didi, menyalakan mesin dengan metode tadi memang bisa dilakukan, gaya dorong mengganti fungsi dinamo starter. Tapi cara tersebut kurang aman untuk mobil.

Hal senada juga disampaikan Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor.

Baca juga: Antisipasi Kemacetan, Tol Cikampek dari Arah Dalam Kota Ditutup Sementara

“Ketika mobil didorong paksa, bisa terjadi tumbukan di gigi transmisi yang masuk. Permukaan giginya rusak dan akan membuat gigi transmisinya lebih cepat aus,” kata Bambang kepada Kompas.com.

Efek dari gigi transmisi yang aus adalah sulitnya memasukkan gigi ketika melajukan mobil.
Jika kerusakan transmisi lebih parah akan membuat gaya dorong yang diberikan pada mobil sangat besar. Alhasil, gigi transmisi mobil bisa copot. 

“Misalnya didorong di jalan yang menurun, itu akan kuat dorongannya, jadi bisa membuat gigi transmisinya rompal. Berbeda dengan didorong pakai tangan di jalan yang datar,” kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com