Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Unik Isi Udara Ban dengan Api, Amankah?

Kompas.com - 27/02/2022, 09:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar tayangan di media sosial salah satu bengkel yang memperlihatkan cara unik ketika memasang ban mobil.

Video tersebut diunggah oleh akun Tiktok bernama Alipitit. Dalam rekaman itu terlihat seorang pria sedang menyemprotkan cairan anti nyamuk ke sela-sela bibir ban dan pelek. Lalu sulut dengan api dalam waktu hampir bersamaan, sehingga tercipta seperti ledakan.

Akibat ledakan itu, ban jadi menempel ke pelek dan terisi udaranya. Lantas apakah cara ini aman untuk dilakukan?

Baca juga: Jangan Asal Rotasi, Kenali Dulu Jenis Alur Ban Mobil

On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, cara tersebut bukanlah prosedur yang benar dan aman.

“Saya khawatir tekanan yang masuk justru tidak bisa di kontrol. Jadi misalnya terlalu besar bisa bahaya, peleknya atau bannya juga bisa pecah pada bagian bead yang menempel di flange atau di bahunya pelek,” ucap Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).

@alipitit Ngonten terosss #fyp? ? DJ Maafkan Soibah Ku X Akon Right Now Menimisu Mas - Ucil Fvnky

Zulpata melanjutkan, ada metode yang serupa, tetapi fungsinya untuk memasang ban dengan jarak bead yang terlalu kecil dibanding lebar pelek. Metode tersebut bernama narrow bead distance, menggunakan alat bead seater.

“Cara kerjanya, tekanan angin dimasukkan ke dalam tabung tertentu, lalu disemprotkan ke celah antara ban dan pelek. Tekanan angin yang besar tadi akan keluar dan membuat celah bead dan rim jadi rapat,” kata dia.

Zulpata menjelaskan, tekanan udara pada ban selanjutnya harus disesuaikan kembali setelah menggunakan bead seater atau memakai ledakan tadi.

Baca juga: Antisipasi Aquaplaning, Perhatikan Kelayakan Ban Sebelum Berkendara

“Jadi fungsi dari bead seater tersebut memang agar bead bisa menempel ke pelek, bukan mengisi tekanan udara,” kata dia.

Namun, sekali lagi, ia tidak menyarankan melakukan metode tersebut dengan menggunakan api serta tabung berisi cairan yang tidak sesuai peruntukannya. Sebab akan ada risiko yang harus dihadapi, seperti kemungkinan tangan bisa terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com