Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Gempa Saat Mengemudi, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 15/01/2022, 16:42 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi merupakan kegiatan yang penuh konsentrasi karena berhubungan dengan keselamatan baik diri sendiri maupun penumpang yang dibawa.

Dalam kondisi bencana alam seperti gempa yang baru saja terjadi di wilayah Banten, Jumat (14/1/2022), pengemudi harus dapat menentukan sikap yang tepat.

Baca juga: Toyota Luncurkan Noah dan Voxy Model Baru, Harga Mulai Rp 300 Jutaan

Saat terjadi gempa, cukup banyak kepanikan di jalan raya yang dilakukan pengemudi kendaraan dan ini membahayakan bagi pengemudi dan lingkungan sekitar.

Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, dalam kondisi mengemudi kemudian terjadi gempa, jangan panik merupakan peraturan pertama yang harus dilaksanakan oleh pengemudi.

Suasana kepadatan kendaraan dari arah Garut dan Tasikmalaya menuju Gerbang Tol Cileunyi terjadi di Cipacing, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020). Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Rudi Antariksawan mengatakan, puncak arus balik libur panjang cuti bersama menuju Jakarta di berbagai daerah akan terjadi pada Minggu (1/11/2020) malam ini.ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI Suasana kepadatan kendaraan dari arah Garut dan Tasikmalaya menuju Gerbang Tol Cileunyi terjadi di Cipacing, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020). Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Rudi Antariksawan mengatakan, puncak arus balik libur panjang cuti bersama menuju Jakarta di berbagai daerah akan terjadi pada Minggu (1/11/2020) malam ini.

Pengemudi wajib awas dengan kondisi sekeliling untuk kemudian memutuskan langkah yang tepat dan cepat dalam mencari tempat aman,” ujar Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Sony menambahkan, dalam mengemudi ketika ada bencana, pengemudi bertanggung jawab terhadap penumpang yang dibawanya. Tugas dalam mengemudi tidak boleh terganggu dengan panik atau hal lain, seperti sibuk dengan telepon genggam.

Baca juga: Siap-siap Kedatangan Bus AKAP Baru, Pakai Bodi Double Decker

Menurut Sony, saat terjadi gempa, berada di dalam mobil merupakan pilihan paling aman, tentu setelah tiba di tempat yang dinilai cukup aman dari gangguan.

“Kalau melihat instruksi saat gempa kan mencari perlindungan di bawah meja atau berlari ke area terbuka. Berada di dalam mobil yang sudah di desain dengan konstruksi yang kuat tentu akan melindungi. Dilihat juga gempanya seperti apa, tetap fokus dan jangan langsung keluar dari mobil,” kata Sony.

Suasana di Polres Depok saat merasakan getaran akibat gempa bumi di Banten, Jumat (14/1/2022). M Chaerul Halim Suasana di Polres Depok saat merasakan getaran akibat gempa bumi di Banten, Jumat (14/1/2022).

Setelah berada di dalam mobil dan melakukan evaluasi sekeliling, pengemudi memutuskan apakah aman untuk keluar. Kondisi terbilang aman ini tentu di tempat yang jauh dari potensi tertimpa benda-benda lain, seperti gedung tinggi, tiang listrik, dan baliho.

Baca juga: Beda Spesifikasi Mesin Toyota Fortuner Diesel 2.800 cc dengan 2.400 cc

Ketika dilihat aman, silakan keluar. Hal yang dilakukan pertama adalah mematikan mesin, baru membuka safety belt. Ini untuk berjaga-jaga siapa tahu gempa akan datang lebih besar.

“Pengemudi jadi pengambil keputusan apakah dia harus keluar atau tetap di dalam mobil. Jangan memutuskan berhenti di pinggir jalan karena potensi bahaya masih banyak. Begitu sadar ada gempa dan bencana alam segera search, evaluate, execution mencari tempat aman sembari tetap fokus berkendara,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com