Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Kejar Tarket Sertifikasi Produk Lokal dan Ungkap Adanya Calo TKDN

Kompas.com - 30/12/2021, 16:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan akan mengajukan anggaran untuk tingkatkan program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada 2022 mendatang.

Pasalnya, kini masih banyak produk dalam negeri yang belum tersertifikasi TKDN, termasuk di sektor otomotif. Tercatat, secara keseluruhan saat ini baru 25 persen yang memiliki sertifikat TKDN atau setara dengan 16.898 produk.

"Fasilitasi TKDN akan kembali dianggarkan pada tahun 2022," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Terbaru, Veloz, Innova, dan Xpander Cross Bisa Tak Dapat PPnBM DTP

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Economic Outlook 2022 dengan tema “Mendorong Hilirisasi dan Industri Berorientasi Ekspor, Selasa (23/11/2021).Humas Kemenperin Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Economic Outlook 2022 dengan tema “Mendorong Hilirisasi dan Industri Berorientasi Ekspor, Selasa (23/11/2021).

"Kami akan minta tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan supaya program sertifikasi TKDN semakin banyak, semakin besar, dan semakin luas," lanjut Agus.

Ia pun meminta agar para pelaku industri tiak menggunakan calo dalam sertifikasi TKDN. Sebab, mereka bakal membohongi kandungan lokal yang ada dari seharusnya.

Ketika calo ini bekerja secara masif dan menjadi joki dari banyak pabrikan, maka target TKDN pemerintah bisa saja gagal.

"Ini sengaja saya angkat, bisa saya coret sebetulnya tapi saya angkat dalam jumpa pers dengan teman-teman wartawan agar para calo-calo itu stop lah untuk mencoba menjadi calo sertifikasi TKDN," ujar Agus.

Kehadiran calo bukan hanya meresahkan, tapi juga membuat kandungan lokal yang tercantum tidak sebagaimana mestinya. Maka, ke depannya oknum tersebut akan dihilangkan.

"Calo itu menawarkan misalnya nilai TKDN dari sebuah produk 15 persen, mereka mengaku bisa mengatur nilai TKDN itu bisa 40 persen. Ini juga tolong dicetak besar-besar agar calo-calo tidak bermain di dalam program sertifikasi TKDN ini," ujar dia..

Baca juga: Soal Penghapusan Premium dan Pertalite, Begini Kata Direktur Pertamina

Proses Perakitan Mobil di Pabrik TMMINdok.TMMIN Proses Perakitan Mobil di Pabrik TMMIN

Pada kesempatan sama, Agus juga menjelaskan, anggaran pos pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang telah dialokasikan pada 2021 sebesar Rp 112 miliar kepada Kemenperin.

Di mana dalam anggaran itu menargetkan 9.000 sertifikat produk sampai dengan 31 Desember 2022, justru melampai target.

Dalam realisasinya, sampai pertengahan Desember 2021 telah dilakukan sertifikasi gratis sebanyak 9.852 sertifikat produk dan masih akan terus bertambah sampai akhir Desember 2021 ini.

"Artinya kita sudah melebihi target yang ditentukan dalam program sertifikasi TKDN," katanya.

Oleh karenanya, Agus mengarapkan dukungan dari semua stakeholder untuk dapat memacu pelaku industri di daerah agar melakukan sertifikasi TKDN terhadap produk-produk yang dihasilkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com