Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dorong Industri Otomotif Berbasis Hidrogen

Kompas.com - 11/11/2021, 11:53 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Teknologi kendaraan ramah lingkungan diprediksi bakal tumbuh semakin masif dalam beberapa tahun ke depan. Bukan hanya kendaraan listrik, tapi teknologi berbasis hidrogen diprediksi punya potensi untuk dikembangkan di dalam negeri.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan, industri lokal memiliki kemampuan untuk membuat rantai pasok yang lengkap, terlebih dengan tersedianya pasar domestik.

“Tentunya kita berharap industrinya ini swasembada di dalam negeri, dan produknya bisa diekspor ke beberapa negara,” ujar Airlangga, dalam seremoni pembukaan GIIAS 2021 di Tangerang (11/11/2021).

Baca juga: Indonesia Swasembada Otomotif

Selain itu, Airlangga berharap agar industri lokal terus melakukan inovasi. Apalagi pemerintah sudah mengeluarkan PP 74/2021, yang mengatur PPnBM berbasis emisi.

“Karena ke depan teknologi bergerak terus. Kita tahu teknologi ICE ( internal combustion engine) belum akan berakhir. Kita lihat perkembangan berikut, dari fuel cell yang berbasis hidrogen,” ucap Airlangga.

“Indonesia juga punya basis kemampuan hidrogen di Kalimantan Utara, yang punya kemampuan untuk membangun industry berbasis hidro, powerplan yang bisa sampai 12 Gigawatt. Tentu ini jadi potensi untuk mengembangkan industri berbasis hidrogen,” kata dia.

Baca juga: Menko Airlangga Hartarto Resmi Buka GIIAS 2021

Airlangga menambahkan, Indonesia tidak boleh ketingalan dalam perkembangan teknologi hidrogen maupun fuel cell.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Nissan Leaf, salah satu mobil listrik yang dijual di Indonesia, pada pameran otomotif GIIAS 2021.KOMPAS.com/Aprida Mega Nanda Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Nissan Leaf, salah satu mobil listrik yang dijual di Indonesia, pada pameran otomotif GIIAS 2021.

Menurutnya, dalam jangka pendek teknologi hidrogen bisa memanfaatkan industri berbasis ammonia, terutama industri yang sudah oversuplai dan ekspor.

“Dari segi teknologi sudah memiliki kemampuan, dan pemerintah sudah memiliki super deduction tax untuk inovasi dan R&D yang besarnya 300 persen,” kata Airlangga.

“Jadi sebetulnya pemerintah juga siap untuk chip in, dalam pengembangan R&D. Oleh karena itu, industri ini diharapkan bisa memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com