Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Solar dan Pertalite Sempat Langka di Beberapa Daerah

Kompas.com - 26/10/2021, 07:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada beberapa lokasi di Pulau Sumatera dan Jawa, belakangan ini BBM jenis Solar dan Pertalite dikabarkan langka. Rupanya ada beberapa sebab mengapa BBM jenis ini sulit dicari.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Soerjaningsih, membenarkan adanya antrean Solar dan Pertalite di sejumlah daerah.

“Pasokan Solar dan Pertalite yang akhir-akhir ini terjadi antrian. Kalau kami amati bahwa kita tahu saat ini harga minyak (mentah) naiknya cukup naik tajam,” ujar Soerjaningsih, dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube Halo Migas Ditjen Migas, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Ada Aura Rocky, Begini Gambar Render Calon Xenia Baru

Antrean panjang di SPBU untuk mendapatkan solar terjadi di sejumlah SPBU di Sumbar, Senin (18/11/2019)Dok: Humas Pertamina Antrean panjang di SPBU untuk mendapatkan solar terjadi di sejumlah SPBU di Sumbar, Senin (18/11/2019)

“Kemudian, aktivitas masyarakat itu juga sudah kembali normal. Tadinya pada masa PPKM, sekarang jadi lebih longgar, kita kembali normal sama seperti kondisi sebelum Covid dari sisi konsumsi,” kata dia.

Menurut Soerjaningsih, harga BBM jenis Pertalite (RON 90) di SPBU kini masih dipatok sebesar Rp 7.650 per liter. Padahal harga keekonomian sudah mencapai di atas Rp 11.000 per liter.

Hal ini disebabkan karena lonjakan harga minyak dunia yang telah menyentuh di kisaran 85 dollar AS per barel. Sementara itu, asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada APBN 2021 hanya sebesar 45 dollar AS per barel.

Baca juga: Dugaan Skandal di Bengkel AHASS, Ini Kata Teknisi Honda

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

"Pertamina masih tetap harus jual di harga Rp 7.650, ini kembali lagi agar supaya tidak terjadi keresahan di masyarakat karena kenaikan harga cukup tinggi,” ucap Soerjaningsih.

“Sehingga Pertamina sebagai BUMN diharapkan bisa support kelancaran pendistribusian BBM yang terjangkau," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com