Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Global.

Kompas.com - 25/10/2021, 09:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comIndustri otomotif masuk ke dalam salah satu sektor prioritas pengembangan dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 yang digagas Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Dengan rencana ini, industri otomotif bisa bertransformasi dan meningkatkan daya saing. Sekaligus mengurangi cost, meningkatkan revenue, dan memiliki kesempatan untuk memperluas market secara global

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, Indonesia merupakan negara potensial untuk menjadi basis produksi mobil listrik global.

Baca juga: Hasil MotoGP Emilia Romagna 2021; Dramatis, Quartararo Juara Dunia!

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kiri) bersama Ketua MPR yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kanan) meninjau stan Toyota untuk mobil listrik pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (15/4/2021). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kiri) bersama Ketua MPR yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kanan) meninjau stan Toyota untuk mobil listrik pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (15/4/2021). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Apalagi, menurut Taufiek, Indonesia telah menerapkan peta jalan pengembangan kendaraan listrik melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 tahun 2020.

“Sangat penting untuk investor berinvestasi di Indonesia karena kami yakin di masa depan akan terjadi peningkatan demand EV di dunia,” ujar Taufiek, dalam keterangan resmi (24/10/2021

“Indonesia punya target pengembangan komponen utama untuk EV seperti baterai, motor elektrik, dan inverter,” kata dia

Baca juga: Pakai Mobil Diesel, Jangan Langsung Matikan Mesin Setelah Berhenti

Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leafassemblymag.com Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leaf

Hal ini dimungkinkan karena Pemerintah Indonesia sedang fokus dalam pengembangan industri kendaraan listrik.

Seperti diketahui, sudah ada beberapa peraturan dan kebijakan yang diterbitkan dalam upaya memberikan kemudahan untuk mendatangkan investor di tanah air.

“Salah satu investasi yang digenjot adalah pengembangan baterai. Sebab, itu merupakan komponen utama dalam electric vehicle (EV), dan Indonesia punya raw material-nya berupa aluminium, tembaga, graphite, nikel, mangan, dan cobalt,” ucap Taufiek.

Baca juga: Kia Grand Carnival Meluncur di GIIAS 2021

Ilustrasi suku cadang dan komponen mobilKOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Ilustrasi suku cadang dan komponen mobil

Taufiek memaparkan bahwa Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Ekosistem di sektor ini telah mempekerjakan lebih dari 1,5 juta orang.

“Saat ini, industri otomotif Indonesia didukung oleh industri komponen tier 1, 2, dan 3 yang berperan penting terhadap produktivitasnya,” kata Taufiek.

“Pemerintah terus meningkatkan ekosistem industri otomotif ini karena membawa dampak luas bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com