Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaikindo Klaim Otomotif Bebas PHK Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 22/10/2021, 11:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengklaim sekitar 1,5 juta pekerja di industri otomotif dinyatakan bebas dari ancaman atas pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dampak dari pandemi Covid-19.

Hal tersebut sejalan dengan keputusan pemerintah RI yang tak menghentikan aktivitas pabrik dan runutannya secara penuh. Sehingga, industri otomotif di dalam negeri masih bertahap meski terdapat penurunan daya beli.

"Kami bersyukur industri otomotif masih tetap dapat bertahan saat pandemi. Bahkan, tak ada satupun PHK yang terjadi, kecuali pegawai kontrak yang tak diperpanjang atau outsourching," ujar Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi dalam konferensi pers, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: PBOIN, Asosiasi Bengkel Otomotif Minta Perhatian Pemerintah

Sejumlah pengunjung saat acara pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/4/2018). Pameran yang akan berlangsung hingga 29 April 2018 itu diikuti pelaku industri otomotif Tanah Air dengan menampilkan produk unggulan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah pengunjung saat acara pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/4/2018). Pameran yang akan berlangsung hingga 29 April 2018 itu diikuti pelaku industri otomotif Tanah Air dengan menampilkan produk unggulan.

"Overall, tidak ada PHK di industri otomotif baik roda dua maupun roda empat," lanjutnya.

Lebih jauh, Nangoi mengatakan bahwa keberhasilan itu bisa tercapai berkat dukungan pemerintah yang menaruh perhatian lebih terhadap sektor otomotif di Indonesia.

Pasalnya, di saat negara lain diharuskan menutup pabrik otomotif selama masa pembatasan, pemerintah dalam negeri justru membiarkannya tetap beroperasi dengan protokol ketat (kapasitas maksimal ditekan).

Selain itu, dukungan pemerintah melalui diskon PPnBM juga menjadi salah satu faktor bertahannya industri otomotif tanah air.

Dengan stimulus tersebut, penjualan mobil naik dan permintaan meningkat mengembalikan keadaan dari anjloknya industri otomotif dari tahun lalu.

Baca juga: Pameran GIIAS 2021 Akan Dibuka Jokowi, Anak-anak Tidak Bisa Masuk

Suasana GIIAS 2019KOMPAS.com/Ruly Suasana GIIAS 2019

“Kemenperin men-suport industri otomotif dengan memberikan spesial insentif yang kita sebut PPnBM DTP (Ditanggung Pemerintah). Hasilnya pada bulan September-Oktober penjualan menjadi lebih baik," kata Nangoi.

"Sebelum pandemi penjualan kita rata-rata per bulan 90.000 unit, bulan April-Mei tahun lalu cuma 5.000 unit per bulan. Sementara untuk sekarang, setelah pandemi Agustus-September 2021 penjualannya kembali di angka 85.000,” kata Nangoi, menambahkan.

Adapun industri otomotif merupakan inudstri padat karya yang memiliki kaitan atau dampak luas terhadap sektor industri lainnya. Tercatat, lebih dari 1,5 juta orang berkerja di lini ini.

Pekerja tersebut tersebar di lima sektor, yakni pelaku industri tier I, tier II dan tier III, pelaku industri perakitan, pembiayaan, asuransi, diler, bengkel resmi, hingga bengkel tidak resmi. Tapi, tidak dirinci berapa porsi karyawan tetap dan kontrak atau outsourching dari jumlah tersebut yang kehilangan pekerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com