Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborasi 3 Karya Digital Warnai Eksterior City Hatchback RS

Kompas.com - 27/08/2021, 18:32 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com-  Sesuai janji, PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi mengimplementasikan karya digital para pemenangan modifikasi City Hatch Art di eksterior City Hatchback RS.

Satu unit City Hatchback RS dijejali dengan tiga desain sekaligus, ditambah dengan sentuhan kolaborasi dua desainer NeverTooLavish. Hasilnya kini sudah bisa dinikmati di Dreams Cafe Powered by Honda, Senayan Park, Jumat (27/8/2021).

Ketiga pemenang berkolaborasi dengan Bernhard Suryaningrat dan Ardi Hira yang keduanya merupakan Co-Founder dan Design Lead NeverTooLavish.

Baca juga: Renault Kiger Resmi Hadir di Indonesia, Harga Mulai Rp 278 Juta

Keduanya juga berperan sebagai mentor dan memadukan tiga gaya dari pemenang, yakni realist, streetart, dan digital, menjadi UNITY.

Proses desain diawal dari digital, lalu diterapkan pada langsung pada bodi Honda City Hatchback RS dengan penyesuaian akutal mobil. Para pemenang dibagi untuk melukis bagian masing-masing.

Honda City Hatch ArtHPM Honda City Hatch Art

"Kolaborasi bersama dengan NeverTooLavish ini benar-benar menghasilkan karya baru yang modern, sesuai dengan karakter mobil dan cocok untuk merepresentasikan gaya hidup dari City Hatch Culture sebagai bagian dari pengguna mobil hatchback," ucap Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, dalam keterangan resminya, Jumat (27/8/2021).

Sementara itu, Bernhard Co-Founder NeverTooLavish mengatakan, hasil desain ketika dikerjakan langsung di mobilnya, sudah pasti melewati beberapa penyesuaian.

Baca juga: Ingat Lagi Aturan Perjalanan Darat di Masa PPKM Level 3

Menurut Bernhard, biasanya di bagian detail yang terlalu kecil pasti saat eksekusi akan diperbesar agar sesuai, selain itu ada beberapa warna yang dieksplorasi kembali.

Honda City Hatch ArtHPM Honda City Hatch Art

"Untuk para pemenang sebagian besar diantaranya sudah mahir melukis di media besar, mungkin karena sudah terbiasa melukis di tembok misalnya, ada juga yang masih awam jadi masih harus dibimbing oleh teman-teman NTL," kata Bernhard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com