Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Utama Penyebab Arogansi Bikers di Jalan Raya

Kompas.com - 03/08/2021, 10:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arogansi pengendara motor di jalan raya bisa muncul dari berbagai macam faktor.

Namun, ada dua hal utama yang jadi sorotan belakangan ini, yaitu jenis motor dan berkendara secara berkelompok.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, seseorang yang dalam sisi kehidupan lainnya sangat menjujung tinggi etika bisa berubah sikap saat menunggangi motor tertentu. Sebab, motor bisa memberikan aura dan karakter yang bisa memengaruhi biker.

Baca juga: Ganti Cairan Radiator Sendiri, Ketinggian Air Boleh Sampai Penuh?

Bikers, apalagi yang menggunakan atribut atau sesuatu maka memunculkan eksklusivitas sampai arogansi. Karakter bawaan motor antara lain, ngebut, geber-geber, dan merasa superior,” ucap Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.

Jusri melanjutkan, motor yang memberikan dampak negatif untuk para pengendara motor alias bikers tidak terpaku hanya karena kapasitas mesin.

Komunitas motor besar B?Brothers IndonesiaFoto: B’Brothers Indonesia Komunitas motor besar B?Brothers Indonesia

“Ada model motor 125cc namun bawaannya selalu ingin buka gas. Sementara itu, ada juga moge yang tidak nikmat dikendarai lebih dari 70 kilometer per jam (kpj),” kata dia.

Menurut Jusri, motor akan memengaruhi perilaku pengendaranya di jalan raya. Oleh karena itu, para pengendara motor harus memahami perubahan apa yang diberikan.

Baca juga: Biar Awet, Kenali Ragam Perawatan Skutik

Kemudian faktor selanjutnya adalah berkelompok. Ketika dua atau tiga orang berkendara bersama, maka rasa kebersamaan muncul sampai bisa menimbulkan eksklusivitas. Bukan cuma terjadi saat berkendara. Hal itu juga bisa kejadian saat dua atau tiga orang berjalan kaki di mal.

“Kondisi tersebut akan memunculkan arogansi. Ketika Anda naik motor lebih baik sendiri, karena kalau ramai-ramai pasti akan meminta hak lebih,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com