JAKARTA, KOMPAS.com – Pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) buat mobil baru dinilai sejumlah pihak hanya menguntungkan orang kaya.
Yon Arsal, Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak Kementerian Keuangan, membantah hal tersebut. Menurutnya, fasilitas itu diberikan untuk menggerakkan perekonomian.
“Banyak pendapat kenapa sih orang kaya diberikan fasilitas, sebenarnya bukan orang kaya yang kita berikan fasilitas,” ujar Yon, dalam webinar yang disiarkan Youtube Ditjen Anggaran (6/7/2021).
Baca juga: PPKM Darurat, Ini 9 Titik Lokasi Penyekatan di Depok
“Ini gimana caranya, yang punya tabungan di bank, agar duitnya bisa menggerakkan perekonomian, kita dorong mereka untuk berbelanja,” kata dia.
Yon menambahkan, selama pandemi pemerintah telah memberikan berbagai insentif hampir di segala sektor, termasuk sektor otomotif.
Lewat insentif PPnBM, pemerintah bukan cuma bertujuan mendorong demand, tapi juga ingin membantu cashflow perusahaan sehingga perusahaan itu bisa survive.
Baca juga: Avanza Main Potong Lajur Xpander, Begini Etika Menyalip yang Aman
“Ini kenapa kita berikan, sebenarnya tidak lain karena memang duit itu banyak ngerem di perbankan, kita pengin duit itu dibelanjakan,” ucap Yon.
“Karena kalau orang-orang tidak belanja, semua simpan duitnya di bank, otomatis tidak ada pergerakan ekonomi.
Untuk diketahui, berdasarkan catatan Kemenkeu, insentif PPnBM telah meningkatkan penjualan mobil ritel pada April 2021.
Penjualan pada periode tersebut mengungguli capaian rata-rata Januari-Februari 2021 sebanyak 73.000 unit per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.