Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Hentikan Produksi Dua Pabrik di Jepang, 20.000 Mobil Terdampak

Kompas.com - 20/05/2021, 10:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Motor dilaporkan bakal menghentikan operasi tiga jalur produksi pada dua pabrik di Jepang, karena kekurangan chip semikonduktor.

Dilansir dari Nikkei Asia, penghentian dua pabrik yang dioperasikan Toyota Motor East Japan akan mengurangi produksi sekitar 20.000 unit mobil.

Atau setara kurang dari 1 persen produksi domestik 2,91 juta unit Toyota dan Lexus pada tahun fiskal 2020 yang berakhir Maret lalu.

Baca juga: Jakarta Kembali Perpanjang PPKM Mikro, Ganjil Genap Belum Berlaku

Toyota Yaris Cross varian bensinToyota Global Toyota Yaris Cross varian bensin

Satu jalur produksi untuk SUV C-HR di pabrik Toyota Iwate akan ditutup total selama 8 hari. Sementara, jalur produksi lainnya di pabrik yang sama untuk Yaris dan Yaris Cross akan dihentikan 5 hari.

Adapun antrean di fasilitas Toyota di Miyagi yang memproduksi Yaris Cross ditutup selama 3 hari.

Sebelumnya, menurut laporan Paultan, Toyota mampu mengatasi efek kekurangan chip lebih baik daripada para kompetitornya.

Baca juga: Video Viral, Parkir Motor di Jalur Penyelamat Menantang Bahaya

Ilustrasi: Pekerja pabrik Toyota di Jepang.www.japantimes.co.jp Ilustrasi: Pekerja pabrik Toyota di Jepang.

Tetapi, Toyota tidak kebal sepenuhnya. Mulai 7 Juni mendatang rencananya ketiga jalur produksi dari dua pabrik akan ditutup.

Selain Toyota, beberapa merek otomotif Jepang lebih dulu mengumumkan dampak kekurangan chip semikonduktor.

Nissan misalnya, telah memperkirakan produksi globalnya akan turun sekitar 500.000 unit. Sedangkan produksi Mazda akan berkurang 100.000 unit pada tahun fiskal berjalan.

Baca juga: Ini Perbedaan Sanksi Pengendara Tidak Membawa SIM dan Tak Memiliki SIM

Toshiba adalah perusahaan yang memproduksi perangkat daya untuk menjawab kebutuhan dunia.Toshiba Electronic Devices and Storage Toshiba adalah perusahaan yang memproduksi perangkat daya untuk menjawab kebutuhan dunia.

Sejumlah analis memperkirakan bahwa krisis semikonduktor, yang muncul pada akhir tahun lalu, akan berlangsung hingga 2022 atau 2023.

Berkurangnya pasokan chip global bakal memaksa merek otomotif untuk mengurangi produksinya. Bahkan tahun ini, rencana penjualan jutaan kendaraan bisa kembali terhambat karena krisis semikonduktor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com