Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tourist Convoy, Kendaraan yang Mengekor Ambulans Saat Bertugas

Kompas.com - 08/05/2021, 04:42 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil ambulans dan pemadam kebakaran merupakan jenis kendaraan khusus yang mendapatkan prioritas di jalanan.

Ini berarti jika kendaraan tersebut sedang melintas, pengguna jalan lain wajib untuk memberikan jalan agar mobil ambulans atau pemadam kebakaran ini lewat terlebih dahulu.

Meski begitu, umum ditemui fenomena pengguna jalan lain ikut mengekor mobil ambulans atau pemadam kebakaran saat bertugas. Sikap semacam ini bertujuan untuk ikut menyalip kendaraan lain.

Baca juga: Mudik Lokal di Wilayah Aglomerasi Ikut Dilarang, Ini Sanksinya

Menyikapi fenomena ini, Marcell Kurniawan selaku Training Director The Real Driving Center (RDC) menegaskan bahwa sikap mengekor kendaraan prioritas ini sangat berbahaya.

"Yang pasti bahaya. mengingat kita akan meningkatkan kecepatan di space yang sempit untuk bisa beriringan. Apalagi bila kendaraan di depan tidak memberi jalan atau menutup jalan kita karena dilihatnya kendaraan kita bukan kendaraan prioritas," kata Marcell kepada Kompas.com, Jumat (7/5/2021).

Sebuah mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi gudang mercon yang terbakar pada Jumat (27/10/2017) pagi.KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Sebuah mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi gudang mercon yang terbakar pada Jumat (27/10/2017) pagi.

Sepakat dengan Marcell, Sony Susmana selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia juga mengatakan bahwa pengguna jalan yang mengekor kendaraan prioritas ini tidaklah beretika.

Baca juga: Ini Bahayanya jika Truk Kelebihan Muatan Dipaksa Beroperasi di Jalan Tol

"Pengemudi yg sering ngekor ini tidak beretika, memanfaatkan situasi darurat untuk kepentingan pribadinya. Pengemudi ini sering disebut tourist convoy, tidak mau bersusah-susah dengan kondisi lalu lintas," kata Sony.

Sony juga mengatakan sikap mengekor ini sangat berisiko untuk terjadi kecelakaan. Ini karena si pengekor akan memaksakan jarak yang rapat dengan kecepatan yang relatif tinggi serta harus bermanuver di antara kepadatan lalu lintas. Berisiko besar untuk terjadi tabrakan beruntun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com