Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Pemudik Pakai Mobil Pribadi Menuju Jawa Tengah

Kompas.com - 05/05/2021, 15:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah akan memulai aturan peniadaan mudik Idul Firi 1442 H atau Lebaran 2021 mulai Kamis, 6 Mei 2021. Sejumlah titik bakal dilakukan penyekatan untuk menghalau para pemudik.

Walaupun sudah sejak jauh hari digaungkan, rupanya masih banyak warga yang berniat melakukan mudik. Hal ini diketahui dari survei Kementerian Perhubungan yang dilakukan belum lama ini.

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan RI, mengatakan, survei ini dilakukan secara sistematis, mulai dari pertanyaan apabila tidak ada larangan mudik berapa banyak yang akan pulang kampung.

Baca juga: Kredit Daihatsu Rocky, Tenor 5 Tahun Cicilan Rp 2 Jutaan

Petugas memeriksa kendaraan roda empat di Jalan tol Jakarta - Cikampek Km 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Penyekatan akses transportasi di tol Jakarta - Cikampek tersebut sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar Petugas memeriksa kendaraan roda empat di Jalan tol Jakarta - Cikampek Km 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Penyekatan akses transportasi di tol Jakarta - Cikampek tersebut sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

Rupanya, dari pertanyaan awalan tersebut, sebanyak 33 persen responden menyatakan ingin mudik.

“Setelah kita nyatakan kalau dilarang (mudik), 11 persen tetap akan pulang. Setelah dilakukan pelarangan (mudik), turun menjadi 7 persen, itu pun cukup banyak 18 juta," ujar Budi, dalam tayangan langsung yang disiarkan Youtube FMB9ID_ IKP, Rabu (5/5/2021).

Selain survei, menurut Budi, Kementerian Perhubungan dan Satgas Covid-19 juga berupaya melakukan sosialisasi perihal peniadaan mudik.

Baca juga: Bertemu Langsung dengan N7X, Calon SUV Baru dari Honda

Petugas melakukan penyekatan di pos Rindu Alam, Kabupaten Bogor, Senin (1/6/2020). Penyekatan di lokasi yang berbatasan dengan wilayah Cianjur ini untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 melalui aktivitas mudik masyarakat.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Petugas melakukan penyekatan di pos Rindu Alam, Kabupaten Bogor, Senin (1/6/2020). Penyekatan di lokasi yang berbatasan dengan wilayah Cianjur ini untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 melalui aktivitas mudik masyarakat.

“Agar 7 persen ini turun menjadi jumlah yang lebih sedikit sehingga kita bisa me-manage dan polisi bisa melakukan penyekatan dengan berwibawa tetapi kita harapkan dengan humanis," ucap Budi.

Sementara itu, berdasarkan survei tersebut mayoritas pemudik atau sekitar 30 persen ingin menuju wilayah Jawa Tengah.

“Jawa Barat lebih dari 20 persen, setelah itu Jawa Timur, Banten dan sekitarnya, diikuti Lampung, Sumatera Selatan dan sebagainya," kata Budi.

"Mereka rata-rata menggunakan moda angkutan mobil paling banyak, setelah itu motor. Berarti para gubernur harus melakukan suatu koordinasi dengan baik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com