Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Campur BBM Beda Oktan? Ini Akibatnya

Kompas.com - 31/03/2021, 14:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencampur bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor dengan jenis yang berbeda kerap dilakukan oleh pemilik kendaraan dengan berbagai alasan.

Seperti halnya mengombinasika Pertalite dengan Pertamax atau Pertamax Turbo sesekali guna memperbaiki perfoma mesin dan membuat pembakaran lebih baik.

Lantas, adakah efek yang ditimbulkan jika kendaraan sering menggunakan bensin dengan Research Octane Number (RON) berbeda?

Baca juga: Mudik Dilarang, Tapi Bina Marga Tetap Siapkan Jalur Lebaran

Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka Paimin mengatakan, hal tersebut sebetulnya sah-sah saja dilakukan, namun tidak akan perpengaruh apapun terhadap perfoma mesin.

“Contoh, pemilik mobil biasanya menggunakan bensin Premium, kemudian setiap 6 bulan sekali isi Pertamax Turbo, hal itu diperbolehkan. Namun, tidak ada efek pengaruh ke perfoma kendaraan,” ujar Paimin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

Paimin menjelaskan, mencampurkan Pertalite, Pertama, sampai Pertamax Turbo sangat bisa dilakukan karena ketiganya merupakan golongan bensin serta memilik kandungan zat yang sama. Kendati demikian, Paimin tidak merekomendasikan hal tersebut untuk dilakukan.

“Sebab, masing-masing bensin memiliki karakteristik sulfur yang berbeda, muatannya pun juga berbeda,” katanya.

Jika awalnya mengonsumsi Pertalite, kemudian dicampur dengan BBM oktan tinggi seperti Pertamax Turbo, hal tersebut tidak akan memperbaiki perfoma mesin. Justru yang terjadi adalah menurunnya kualitas bahan bakar.

Baca juga: Busi Racing Bisa Tingkatkan Performa Motor, Mitos atau Fakta?

“Sebaiknya pemilik kendaraan memilih BBM berdasarkan rasio kompresi mobilnya. Karena kalau memilih BBM yang lebih tinggi rasionya dari kendaraan yang dimiliki, bisa jadi tidak akan terbakar sempurna. Otomotis akan ada sisa residu,” ucap Paimin.

Mesin Bensin Fortuner 2TR-FEhttps://www.toyota.astra.co.id/ Mesin Bensin Fortuner 2TR-FE

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi juga menyarankan sebaiknya pemilik kendaraan setia pada satu jenis bahan bakar saja.

“Tentunya, bensin yang digunakan harus sesuai dengan rasio kompresi kendaraan atau yang direkomendasikan oleh pabrikan,” kata Didi.

Dengan menggunakan bahan bakar yang sesuai, maka kondisi mesin juga akan tetap terjaga. Sebaliknya, jika tidak sesuai bisa menimbulkan kerak, karena pembakaran tidak sempurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com