Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Parkir Sembarangan, Waspada Marak Pencurian Pecah Kaca Mobil

Kompas.com - 23/03/2021, 08:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindak pencurian barang dengan memecahkan kaca mobil, mulai ramai di beberapa wilayah. Salah satu kejadian yang menyita perhatian adalah pembobolan Toyota Fortuner berkelir hitam di Bandung, Jawa Barat.

Dalam rekaman video CCTV yang diunggah @warung_jurnalis, terlihat pelaku sedang memantau kondisi SUV bongsor yang terparkir di pinggir jalan saat sore hari.

Ketika kondisi sepi, dengan cepat pelaku langsung memecahkan kaca pengendara. Aksi yang dilakukan terlihat cukup terampil, dan hasilnya barang berharga seperti dompet, laptop, perhiasan dan sejumlah uang di dalam mobil raib seketika.

Baca juga: Berikut 10 Jenis Pelanggaran yang Terekam Kamera Tilang Elektronik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Warung Jurnalis (@warung_jurnalis)

 

Beberapa kasus serupa juga marak di Jakarta, dan kota-kota lainnya. Berangkat dari peristiwa tersebut, bisa menjadi pelajaran berharga pemilik mobil untuk selalu berhati-hati dan waspada ketika akan parkir.

Sebelumnya, Jusri Pulubuhu, Training Director sekaligus pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), sudah pernah menyampaikan untuk menghindari modus pencurian tersebut, paling utama memperhatikan kondisi lingkungan setempat.

Ilustrasi pencurian begal pecah kaca mobilwhichcar.co.au Ilustrasi pencurian begal pecah kaca mobil

"Terutama ketika akan parkir, jangan sembarang di pinggir jalan bila memang akan ditinggal cukup lama. Lebih baik cari parkiran yang aman atau memiliki pos keamanan," ucap Jusri beberapa waktu lalu.

Kalau tak ada parkiran umum, usahakan mencari lokasi yang terbuka agar mudah terlihat dan ramai lalu-lalang masyarakat. Setidaknya hal tersebut bisa meminimalkan adanya aksi pembobolan.

Baca juga: Suzuki Goda Konsumen dengan Fitur Smart E-Mirror XL7

Selain itu, bila ada barang berharga, jangan pernah berpikir aman untuk meninggalkan di dalam kabin. Pastikan barang-barang seperti handphone, laptop, dan sebagainya ikut di bawa keluar.

"Cari lokasi parkir yang aman dan ramai, meski kita harus jalan sedikit lebih jauh ke lokasi yang dituju, tapi lebih baik dibandingkan mengalami kerugian. Keamanan dan kenyamanan adalah pilihan, mau atau tidak, tinggal itu saja," ucap Jusri.

Ilustrasi memecahkan kaca mobilwhichcar.com.au Ilustrasi memecahkan kaca mobil

"Semua barang berharga jangan pernah ditinggal. Bila tidak memungkinkan untuk dibawa, letakan di tempat yang tersembunyi. Intinya, jangan mencolok atau mengundang perhatian dari luar kabin," kata dia.

Tak hanya itu, Jusri juga meminta agar pemilik mobil memperhatikan benar-benar kondisi perangkat keamanan pada kendaraan. Seperti halnya alaram, dan lain sebagainya.

Baca juga: Alarm Tidak Bunyi saat Kaca Mobil Dipecah, Apa Penyebabnya?

 Tersangka Eko dan Budi memeragakan cara mencongkel karet kaca mobil menggunakan obeng sebelum memecah kacanya di Polres Semarang. Kontributor Ungaran, Syahrul Munir Tersangka Eko dan Budi memeragakan cara mencongkel karet kaca mobil menggunakan obeng sebelum memecah kacanya di Polres Semarang.

Pastikan berkerja dengan baik, meskipun tak menjadi jaminan, namun paling tidak bisa mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan. Bahkan mengurungkan niat pelaku untuk membobol dan mencuri.

"Kesimpulannya, di mana pun itu kita harus tetap waspada. Jangan menyepelekan hal-hal kecil yang tanpa disadari justru menimbulkan kerugian bagi diri sendiri," ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com