Awas Terjebak Macet, Pemudik Diimbau Pulang Lebih Awal

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mencatat terjadi lonjakan pergerakan pemudik ke luar Jakarta sebanyak 638.489 kendaraan pada periode libur Natal dan tahun baru (22-27/12/2020).

Berdasarkan data Minggu (27/12/2020), diperkirakan masih ada 40 persen kendaraan yang belum kembali ke kawasan Jabodetabek.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, mengatakan, melalui data yang dihimpun di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi, terdapat 254.861 kendaraan yang belum kembali.

Sementara itu, jumlah kendaraan yang sudah masuk atau kembali ke area Jabodetabek, berdasarkan data mencapai 383.628 kendaraan.

Baca juga: Strategi Mengurai Budaya Macet di Jalur Puncak

JASA MARGA Ilustrasi lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek jelang Tahun Baru 2021

"Sejauh ini berdasarkan prediksi maka puncak arus balik akan terjadi pada akhir pekan ini, atau Minggu (3/1/2020). Karena itu, kami imbau pemudik untuk mengatur jadwal perjalanan agar tetap nyaman dan menghindari terjadinya penumpukan arus lalu lintas pada hari Minggu nanti," ucap Budi dalam keterangan resminya, Kamis (31/12/2020).

Tak hanya itu, dari data Ditjen Hubdat juga tercatat bahwa pergerakan mudik terbanyak pada periode 22 hingga 27 Desember terjadi Kamis (24/12/2020).

Jumlahnya mencapai 176.365 kendaraan yang meninggalkan Jakarta dan didominasi oleh kendaraan yang mengarah ke Cikampek Utama arah timur, yakni sebanyak 55.188 kendaraan.

ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAH Sejumlah kendaraan melintas di tol Jakarta-Cikampek, Bekasi Jawa Barat, Minggu (1/11/2020). Pada arus balik libur cuti bersama dan Maulid Nabi Muhammad SAW, lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek terpantau ramai lancar.

Budi meminta agar masyarakat tetap memperhatikan jam-jam ramai yang rawan kemacetan. Sebisa mungkin diharapkan masyarakat agar bisa kembali lebih awal.

"Kami minta masyarakat dapat kembali ke Jabodetabek seawal mungkin. Sebelum hari Minggu akan lebih baik untuk menghindari kemacetan. Pulang lebih awal, jamnya juga harus diatur sehingga kalau perjalanan pagi hari maka tidak akan yang mengantuk," kata Budi.