Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi Santai Bisa Kehilangan Pengaruh dalam Pengembangan M1

Kompas.com - 16/11/2020, 11:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Valentino Rossi pertama kali bergabung dengan Yamaha pada 2004 hingga 2010 dan kembali lagi ke Yamaha pada 2013. Bisa dibilang, Rossi berjasa besar bagi pabrikan berlogo garpu tala tersebut.

Selama sekian tahun di Yamaha, Rossi menjadi pebalap yang dijadikan acuan untuk mengembangkan YZR-M1. Terbukti pengembangannya berhasil dan membuat Yamaha meraih lima kali gelar juara dunia MotoGP.

Baca juga: Perjalanan Suzuki di MotoGP, Sempat Mundur Karena Tak Punya Uang

Musim ini adalah terakhir kalinya Rossi berada di tim pabrikan. Mulai musim depan, Rossi akan berada di kubu tim satelit Yamaha, yakni Petronas Sepang Racing Team.

Valentino Rossi saat berlaga di MotoGP Valencia. (Photo by LLUIS GENE / AFP)LLUIS GENE Valentino Rossi saat berlaga di MotoGP Valencia. (Photo by LLUIS GENE / AFP)

Sedangkan, untuk pengembangan motor biasanya pabrikan memilih untuk mendengarkan para pebalap tim pabrikan. Di mana mulai musim depan, kursi pebalap pabrikan tersebut akan diisi oleh Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.

"Saya selalu mencoba untuk menjelaskan sebaik yang saya bisa, apa yang saya rasakan di atas motor, dan masalah-masalah yang saya alami dari sudut pandang saya," ujar Rossi, dikutip dari Speedweek.com.

Baca juga: Catatan Podium Joan Mir di MotoGP 2020, Hanya Sekali Podium Pertama

Meskipun, menurut Rossi, masalah yang ada kurang lebih tetap sama selama beberapa tahun belakangan ini.

"Sejujurnya, saya masih tidak mengerti seberapa banyak mereka mendengarkan saya. Jadi, saya tidak begitu khawatir tidak berada di tim pabrikan tahun depan," kata Rossi.

Meski demikian, Rossi mengatakan senang bekerja untuk Yamaha. Pebalap yang dijuluki The Doctor ini mengaku selalu mencoba untuk memberikan masukan dan arahan.

"Sebab, saya adalah pebalap yang memiliki banyak pengalaman dan sangat sensitif. Tapi, sayangnya kami belum bisa berhasil untuk cukup meningkatkannya," ujar Rossi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com