MILAN, KOMPAS.com - Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menjatuhkan hukuman tidak boleh balapan selama empat tahun kepada Andrea Iannone karena terbukti memakai doping.
Hukuman yang diberikan CAS ini jauh lebih berat dari hukuman sebelumnya yang diberikan oleh Federasi Internationale de Motocyclisme (FIM), yaitu dilarang ikut balap selama 18 bulan.
CAS menguatkan dan mengabulkan banding Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang menuntut Iannone agar dihukum lebih berat dari hukuman yang diberikan oleh FIM.
Baca juga: Ini Susunan Pebalap MotoGP 2021
Sidang pertama kasus doping Iannone berlangsung pada 19 Desember 2019. Sidang kedua ditunda hingga 15 Oktober 2020 karena pandemi Covid-19. Selasa, 10 November 2020 hasil sidangnya keluar.
Iannone dan WADA mengajukan banding terpisah. WADA ingin dia dihukum lebih berat yakni empat tahun. Sedangkan Iannone merasa tidak bersalah dan mengajukan banding untuk bebas.
Atas putusan tersebut, Iannone dilarang untuk ikut balapan di kejuaraan apapun selama empat tahun terhitung mulai 17 Desember 2019, hukumannya baru selesai sekitar Januari 2024.
Kasus Iannone pertama kali muncul setelah agen WADA melakukan tes urin usai dia balapan di GP Malaysia 2019. Hal tesnya ternyata positif mengandung drostanolone, steroid yang terlarang untuk atlet.
Baca juga: Persaingan Sengit Menuju Juara Baru MotoGP 2020 Tanpa Marc Marquez
Dalam unggahan di akun media sosial Iannone meluapkan kekecewaannya terhadap putusan tersebut. Putusan yang dianggapnya tidak adil dan menghancurkan karir yang sudah dibangunnya.
"Hari ini saya telah menerima ketidakadilan terburuk yang pernah saya bayangkan. Mereka merobek hatiku dari cinta terbesarku. Tidak masuk akal atas tuduhan tersebut yang disertai fakta yang tidak benar," tulis Iannone di Instagram dikutip Selasa (10/11/2020).
"Untuk ini akan ada tempat dan waktu yang tepat karena saya pasti tidak akan menyerah.
Saya tahu saya sedang menghadapi kekuatan yang besar, tetapi saya terus berharap," tulisnya.
Baca juga: Dimas Ekky Bakal Disandingkan dengan Pebalap Asing di MRTI
"Saya mengharapkan kejujuran intelektual dan penegasan keadilan. Saat ini saya menderita pada tingkat tertinggi yang dapat saya bayangkan. Siapa pun yang mencoba menghancurkan hidup saya akan segera mengerti betapa besar kekuatan ada di hati saya," tulisnya.
"Kekuatan untuk menerima dan yang terpenting, hati nurani yang bersih. Sebuah kalimat dapat mengubah kejadian tetapi tidak dapat mengubah seorang pria," tulis Iannone.
Dengan putusan ini dikabarkan bahwa Aprilia disebut terpaksa untuk melepas Iannone. Tim asal Italia itu kemudian akan mencari pebalap pengganti untuk mengikuti balapan musim depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.