Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sok Jagoan namun Abaikan Keselamatan di Jalan

Kompas.com - 08/11/2020, 16:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini viral di media sosial, video yang memperlihatkan kelakuan dari sopir truk trailer yang ugal-ugalan. Video ini direkam oleh pemotor yang berniat menyalip truk namun terus dihalangi jalannya.

Merekam aksi sopir truk yang membahayakan ini memang boleh saja, namun kelakuan pengendara motor yang tetap ingin menyalip truk, kemudian memberhentikannya juga berbahaya. Risikonya bisa kematian.

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu sangat menyayangkan kelakuan pengendara motor yang malah melayani sopir truk dengan tetap berusaha menyalipnya sambil tetap merekam.

Baca juga: Curhat Valentino Rossi yang Menjalani Isolasi Mandiri Selama 24 Hari

Tangkapan layar video viral truk trailer di Lumajang disebut tak beri jalan pengendara motor di belakangnya yang hendak menyalip.facebook/Zen Fahmi Tangkapan layar video viral truk trailer di Lumajang disebut tak beri jalan pengendara motor di belakangnya yang hendak menyalip.

“Kesadaran keselamatan pengendara motor kurang. Lihat saja dia berani terus dikejar, bahkan berani di depannya. Kalau orang sadar mending berhenti deh, itu sama saja dengan adu nyali,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Minggu (8/11/2020).

Jusri mengatakan, kalau kita berdebat sama orang bodoh, sebenarnya kita lebih bodoh daripada orang tersebut. Orang yang bijak tidak akan mau berdebat dengan orang bodoh, tidak hanya pengemudi truk, pengendara yang merekamnya juga bodoh.

“Boleh direkam aksinya, tidak usah dijabanin sampai disalip. Kalau pengendaranya mati, katakan mereka kepala rumah tangga, apa enggak kasihan sama anak dan istrinya karena kebodohannya dia,” kata Jusri.

Baca juga: Skutik Injeksi Harga di Bawah Rp 10 juta, Ada Mio M3, Beat Hingga Vario 125

Blind spot trukdetikoto Blind spot truk

Selain itu jangan sok jagoan, pengguna jalan sebaiknya menghindari kecelakaan dan menjaga keselamatan dirinya sendiri. Urusan Polisi untuk menegakkan hukum, sedangkan keputusan benar dan salah ada di tangan hakim di pengadilan.

Pengendara motor itu bukan pahlawan, tapi pahlawan kesiangan yang mempertaruhkan keselamatan karir, masa depan, keluarganya. Mereka punya tanggung jawab yang lebih daripada kebodohan seorang sopir truk,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com