Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Relaksasi Pajak Nol Persen Tak Pengaruhi Penjualan Daihatsu

Kompas.com - 16/10/2020, 09:12 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini relaksasi pajak nol persen untuk mobil baru yang digaungkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), masih menjadi wacana. Hal tersebut menimbulkan dilema, lantaran membuat konsumen menunda pembelian.

Dampak penundaan tersebut, menjadi kekhawatiran sebagian besar agen pemengang merek (APM), karena otomatis bisa mempengaruhi performa penjualan yang sebelumnya sudah mulai merangkak naik.

Lalu apakah benar kondisi tersebut membuat penjualan kembali melandai? menjawab hal ini, Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International–Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), angkat bicara.

Baca juga: Interval Ganti Oli yang Baik, dari Jarak atau Waktu?

Menurut Hendrayadi, September menjadi bulan yang menegangkan karena adanya dua isu besar, yakni masalah penerapan PSBB kembali di Jakarta serta soal rencana stimulus melalui relaksasi pajak tersebut.

Pengunjung menyaksikan pameran otomotif Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019). Pameran otomotif terbesar ini akan berlangsung hingga 5 Mei 2019 mandatang.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Pengunjung menyaksikan pameran otomotif Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019). Pameran otomotif terbesar ini akan berlangsung hingga 5 Mei 2019 mandatang.

"September ada dua cerita, pertama PSBB ketat dengan segala pembatasan yang membuat adanya pertanyaan apakah pasarnya bisa naik atau tidak, belum selesai dengan itu, ada cerita baru lagi soal relaksasi pajak. Jadi di September itu ada dua isu yang membuat kami deg-degan, dikhawatirkan ceritanya tidak seru (penjualan turun)," ucap Hendrayadi.

Namun seiring dengan data yang ada pada September, menurut Hendrayadi ternyata hasilnya menyatakan bila kondisinya tak seperti yang sebelum sudah dikhawatikan.

Total selama September, menurut Hendryadi pasar otomotif secara ritel masih mengalami kontraksi positif sebesar 15 persen. Untuk Daihatsu sendiri, tumbuh 22,6 persen dibandingkan Agustus dengan total angka penjualan sebanyak 7.721 unit.

Baca juga: Selain Toyota, Daihatsu Indonesia Juga Produksi dan Ekspor Mazda ke Jepang

Daihatsu Rocky Daihatsu Rocky

"Dari dua isu tersebut, bila ditanya apakah berimpak atau tidak, saya jawab berdasarkan data dan fakta penjualan dan market di September naik. Artinya pada bulan kesembilan meski ada PSBB dan kekhawatiran adanya penundaan, tapi fakta dan data merket (ritel) masih naik 15 persen, dan Daihatsu masih naik 22,6 persen," ucap Hendrayadi.

Dengan kata lain, pasar mobil baru pada September belum terpengaruhi adanya penundaan akibat relaksasi yang hanya sekadar wacana sampai saat ini. Demikian juga dengan penjualan Daihatsu yang tumbuh dibandingkan bulan Agustus 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com