JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu aktivitas yang rutin yang dilakukan oleh pecinta otomotif di Jakarta, khususnya pengguna motor besar (moge) adalah Sunday Morning Ride alias Sunmori.
Kegiatan itu seakan sudah menjadi tradisi bagi mereka. Pengendara moge biasanya memang identik dengan suara knalpot yang menggelegar dan melaju kencang, tidak jarang membuat mendapat stempel arogan dimasyarakat.
Menurut Head of Safety Riding Promotion Agus Sani, ajang sunmori memang kerap didominasi oleh pengendara moge.
“Bisa jadi karena waktu mereka yang hanya bisa berkumpul saat minggu pagi, berbeda dengan klub motor lainnya yang punya banyak waktu untuk kopdar setiap hari atau pada malam hari,” ujar Agus kepada Kompas.com.
Baca juga: Jadi Bocenger yang Baik Agar Selamat di Perjalanan
Selain itu kondisi jalanan di Jakarta pada hari kerja tidak memungkinkan mereka menggunakan moge sebagai alat transportasi, mengingat tidak sedikit kasus moge sering mengalami overheat.
Baca juga: Quartararo Tercepat di FP2 MotoGP Ceko, Tim Satelit Mendominasi
Inilah yang menjadi penyebab banyak pengendara moge yang memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi terutama bagi motor yang tidak memiliki sistem pendingin radiator, agar suhu mesin bisa normal kembali.
Sebenarnya sah-sah saja jika para pengendara moge melakukan sunmori, selama tidak membuat kemacetan di jalan raya dan dilakukan dengan tertib.
“Bagi mereka yang hobi turing tetapi tidak punya waktu, bisa menjadikan sunmori sebagai wadah penyaluran hobinya,” ujar Agus.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Setyo Sukaryo selaku trainer Yamaha Academy On Road dan Off Road.
“Selama sunmori tidak dijadikan ajang show off untuk kebut-kebutan ataupun berkendara tanpa perlengkapan safety hal tersebut tidak menjadi masalah,” ujar Setyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.