Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Bus AKAP, Pilih Duduk Depan, Tengah atau Belakang?

Kompas.com - 26/06/2020, 17:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika berpegian jarak jauh dengan bus antar kota antar provinsi (AKAP), kadang seseorang memiliki referensi tempat duduk yang dirasa nyaman. Ada juga yang takut mabuk ketika bepegian jarak jauh lewat jalur darat.

Secara umum, duduk di kabin bus AKAP terbagi menjadi tiga bagian, duduk di depan, tengah, dan belakang. Masing-masin posisi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Anggota dari Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya akan menjabarkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari posisi duduk ketika naik bus AKAP, terutama yang single deck atau satu lantai.

Baca juga: Saat Mobil Pecah Ban Jangan Panik, Begini Cara Mengatasinya

posisi duduk paling depankaskus posisi duduk paling depan

Duduk di depan lebih enak untuk orang yang ingin lihat jalan. Bisa juga dengan duduk di depan, penumpang tidak merasa mabuk karena melihat jalan,” kata Dimas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/6/2020).

Namun jika duduk di depan, ketika bus bermanuver, lebih terasa bantingannya. Jika ingin suasana yang anteng atau tenang, bisa memilih untuk duduk di bagian tengah ketika dalam perjalanan.

“Walaupun lebih anteng, duduk di tengah tidak bisa melihat jalan dengan baik,” ucap Dimas.

Baca juga: Catat, Ini Daftar Pelat Nomor Menteri dan Pejabat di Indonesia

Untuk duduk di bagian belakang, kelebihannya yaitu tidak terganggu dengan penumpang yang keluar atau masuk. Namun konsekuensinya, suara dan getaran dari mesin lebih terasa, kemudian bantingan suspensinya juga terasa mengayun.

Setelah mempertimbangkan hal di atas, penumpang bisa memilih tempat duduk yang sesuai keinginannya.

Jika tidak mau mabuk darat, bisa duduk di depan, ingin nyaman bisa di tengah dan tidak terganggu bisa duduk di belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com