Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirkuit Sentul Siapkan Protokol Kesehatan Balap Saat New Normal

Kompas.com - 06/06/2020, 15:23 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menyambut fase new normal atau tatanan kehidupan baru di era pandemi, sejumlah sektor bisnis perlahan mulai bergerak. Tak ketinggalan industri balap, yang saat ini sedang menyiapkan beberapa hal.

Tujuannya agar agenda balap nasional maupun internasional bisa digelar kembali pada fase baru di tengah pandemi corona.

“Saat ini belum ada agenda balap, karena kami baru mau mempersiapkan seluruh protokolnya,” ujar Irawan Sucahyono, Penasihat Sirkuit Sentul, kepada Kompas.com (6/6/2020).

Baca juga: Model Baru Meluncur, Fortuner dan Hilux Diskon Puluhan Juta Rupiah

Para pebalap Yamaha yang mendominasi podium Kejurnas Indospeed Race Series (IRS) Seri 3 di Sirkuit Sentul, Bogor pada 25-26 Agustus 2018.Yamaha Racing Indonesia Para pebalap Yamaha yang mendominasi podium Kejurnas Indospeed Race Series (IRS) Seri 3 di Sirkuit Sentul, Bogor pada 25-26 Agustus 2018.

“Apalagi pemerintah mulai menghidupkan ekonomi, tapi kalau perlombaan tergantung dari IMI,” tutur Irawan.

Soal protokol kesehatan, Irawan berencana untuk membatasi penonton yang datang ke tribun, hingga orang-orang yang bekerja di paddock.

Dengan diizinkanya ajang balap, justru membuat persiapan harus lebih matang. Menurut Irawan, dengan dibukanya Sirkuit Sentul, bukan berarti pengawasan malah melonggar, tapi malah diperketat.

Baca juga: Model Baru Meluncur, Fortuner dan Hilux Diskon Puluhan Juta Rupiah

Ilustrasi One Make Race Honda Jazz di Sirkuit SentulIstimewa Ilustrasi One Make Race Honda Jazz di Sirkuit Sentul

Namun pihaknya juga akan memikirkan dampak bisnisnya, pasalnya banyak sekali yang bergantung hidup dari industri motorsport.

“Kami inginkan seluruh yang bekerja dan ikut balap tetap berjalan dengan aman, dalam arti aman sekali. Tapi kalau untuk tes swab atau rapid enggak mungkin, karena bukan keahlian kami,” katanya.

“Penonton harus kami kurangi 50 persen, cuma nilai komersial harus kami jaga karena balap sumber pendapatannya dari situ,” ucap Irawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com