Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram dengan Balapan Liar, Warga Diharapkan Melapor ke Polisi

Kompas.com - 25/05/2020, 08:31 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini muncul video viral soal balap liar yang ramai di media sosial. Tak hanya mengganggu ketertiban dan keselamatan, belakangan balap liar juga mengganggu aktivitas warga karena berlangsung pagi hari.

Seperti yang terjadi salah satu ruas jalan di Serpong, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu. Sebuah balap liar berlangsung dengan menyetop kendaraan-kendaraan yang tengah melintas.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar, mengatakan, pihaknya telah mengetahui lokasi-lokasi jalan yang dijadikan ajang balap liar.

Baca juga: Mudik Dilarang, Ratusan Ribu Kendaraan Sudah Tinggalkan Jakarta

“Karena saat ini kita lihat ruas jalan banyak yang sepi, dan betul di ruas jalan tersebut sering dipakai balapan,” ujar Fahri, dalam wawancara digital bersama wartawan, Jumat (22/5/2020).

“Tapi di luar masa pandemi, beberapa ruas jalan di Jakarta memang sering dipakai orang untuk balapan. Misalkan Jalan Asia Afrika, misalkan kalau pagi hari motor besar banyak yang melintas di Jalan Pattimura,” katanya.

Kepolisian juga sudah melaksanakan giat patroli, tidak hanya sore hari, tapi juga dini hari dan pagi hari, untuk meminimalisir kegiatan tersebut.

Baca juga: Polisi Izinkan Warga Mudik Lokal di Jabodetabek

Ilustrasi jalan raya pada malam hari yang rawan begal.Pixabay Ilustrasi jalan raya pada malam hari yang rawan begal.

“Kami sudah mapping, beberapa tindakan kepolisian sudah dilakukan terhadap mereka. Jadi tindakan preventif dan preemtif tetap dijalankan,” ucap Fahri.

Menurutnya, warga yang geram dengan kegiatan tersebut tidak boleh berinisiatif sendiri. Misalkan dengan menabrakkan kendaraan ke kerumunan balap liar. Tapi masyarakat dianjurkan melaporkan ke polisi.

“Tindakan masyarakat yang pasti tidak boleh main hakim sendiri. Berikan informasi kepada pihak kepolisian, kami punya beberapa saluran untuk memberikan informasi. Atau lebih mudahnya kirimkan saja ke Twitter atau ke Facebook TMC Polda Metro Jaya,” kata Fahri.

“Itu sudah sering kami lakukan. Dan beberapa kejadian kemarin, seperti di Jalan Pattimura sudah kami panggil orang-orang yang terlibat, dan sudah kami lakukan penilangan. Karena rekaman video itu bisa jadi bukti otentik,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com