Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dop pada Pelek Bus, Menambah Penampilan tapi Punya Efek Samping

Kompas.com - 05/05/2020, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPelek merupakan komponen yang tidak kalah penting dalam urusan penampilan kendaraan, termasuk bus. Agar memberi tampilan yang lebih menarik, kadang pelek standar bus dipasangi dop.

Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana, mengatakan, pelanggan bisa memilih untuk memasang dop atau tidak pada bus. Tersedia paket standar dari karoseri untuk memasang dop pada pelek bus.

“Kalau dari karoseri, diberi pilihan pakai dop atau pelek bawaannya saja. Dop yang diberikan terbuat dari bahan stainless steel,” kata Werry kepada Kompas.com, Minggu (3/5/2020).

Baca juga: Mulai 7 Mei 2020, Masyarakat yang Nekat Mudik Didenda Rp 100 Juta

Dop pelek busasribus.com Dop pelek bus

Biasanya memasang dop pelek fungsinya hanya untuk hiasan saja. Selain itu, model dan bahan dari dop untuk bus sebenarnya berbeda-beda setiap karoseri. Seperti yang dikatakan Dimas Raditya, anggota Forum Bismania Indonesia.

“Setiap karoseri biasanya memiliki model dop pelek sendiri. Bahannya ada yang dari plat ads atau fiber. Kalau punya model dop sendiri, bisa juga dipasang, enggak harus dari karoseri,” ucap Dimas kepada Kompas.com.

Baca juga: Meski Mudik Tetap Dilarang, Kemenhub Siapkan Regulasi Turunan

Model dop yang menutup pelek ternyata memiliki kekurangan. Menggunakan dop pelek bisa mengganggu pendinginan dari tromol rem.

Bambang Widjanarko, Independent Tire Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, mengatakan, secara prinsip aerodinamika, menggunakan dop dapat menghambat proses pendinginan.

“Memang benar, pakai dop menghambat proses heat release. Panas yang harusnya dilepaskan, terperangkap di dalam karena adanya dop tersebut,” ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com