Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Karpet Mie yang Lagi Hits Buat Pemilik Mobil

Kompas.com - 01/02/2020, 12:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - ∫Punya interior mobil yang bersih bakal menambah kenyamanan pengemudi selama berkendara di jalan. Salah satu aksesori yang menjadi perhatian buat pemilik mobil adalah, menggunakan karpet lantai tambahan.

Selain untuk menjaga kebersihan karpet asli bawaan mobil, lapisan lantai tambahan ini bisa mempercantik tampilan interior. Saat ini, yang lagi tren di kalangan pemilik mobil, adalah karpet mie.

Disebut "karpet mie" karena wujudnya memang mirip dengan mie yang ditumpuk dalam jumlah banyak. 

Lantas, mengapa karpet ini menjadi favorit para pengendara?

Baca juga: Pilih Karpet Mobil Aftermarket, Kenali Jenisnya

Menurut Christopher Sebastian selaku Presiden Direktur Topcoat Indonesia, karpet mie mempunyai fungsi yg berbeda dengan karpet lain karena bentuk koil nya yg menyerupai mie.

Koil-koil tersebut dapat membuat debu, kotoran serta air masuk ke dalam dasar koil, sehingga tampilan mobil selalu bersih,” ujar Christopher pada kepada Kompas.com, Jumat (31/01/2020)

Namun jangan salah, ternyata tidak semua karpet mie bisa berfungsi sama seperti pernyataan Christopher di atas, karena hanya karpet mie yang terbuat dari PVC coil murni dapat berfungsi dengan baik.

Aksesori karpet mobilMakko Group Aksesori karpet mobil

Baca juga: Kenapa Masuk Angin Terjadi pada Mobil Diesel Lawas?

"Untuk PVC coil yang tidak murni biasanya terbuat dari daur ulang sampah plastik. Kalaupun dapat menyerap kotoran, ketika karpet tersebut kotor akan sangat sulit membersihkannya karena kotoran terperangkap dan susah keluar, atau bahkan kotoran debu tidak dapat masuk ke dalam koil tetapi hanya ada di atas koil,” ujar Christopher.

Christopher menyarankan untuk menggunakan karpet mie yang terbuat dari PVC coil murni dan mempunyai teknologi anti bakteri.

“Selain itu karpet yang terbuat dari PVC koil juga lebih mudah dibersihkan, kalau ada cairan tumpah tinggal dikibaskan dan disemprot dengan air tekanan tinggi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com