Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor, Cerita Kota Sejuta Angkot dan Masih Bisa Bertahan

Kompas.com - 20/01/2020, 09:05 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.comBogor, selain disebut Kota Hujan, sering dialiaskan sebagai kota sejuta angkot. Akan dengan mudah melihat angkutan perkotaan (angkot), hilir mudik di kota yang berada 59 km dari Jakarta ini.

Banyaknya para pekerja komuter dari Bogir ke Ibu Kota dengan memanfaatkan kereta api listrik (KRL), menjadi salah satu alasan angkot ini masih bertahan di Bogor, meskipun digempur sepeda motor dan ojek online.

Angkot di Bogor bisa jadi pilhan transportasi umum yang ekonomis, buat mengantarkan pekerja dari tempat tinggal menuju stasiun KRL.

Baca juga: Ini Daftar Kendaraan yang Berhak Pakai Rotator dan Sirene

Monster

Angkot modifikasi ini banyak tergabung dalam satu paguyuban, perkumpulan, atau kelompok, misalnya seperti Monster Fans Club (MFC) dan Salah Gaul Community (Shagal).

Monster dalam singkatan MCF, ternyata memiliki kepanjangan yang cukup nasionalis, yakni Mobil Nasional Sarana Transportasi Ekonomi Rakyat. Begitu awal cerita Ivan, Humas Pusat MCF ketika berjumpa Kompas.com di Bogor, belum lama ini.

Perkumpulan ini, kata Ivan, sudah berdiri sejak 26 tahun yang lalu. Meski tak menjelaskan berapa jumlah total anggotanya, namun Ivan tak menampik banyak anggotanya yang berkreasi dengan memodifikasi angkot.

“Kita selaku organisasi tidak mengharuskan, hanya ketika ada event otomotif atau Hari Ulang Tahun (HUT) MFC, kita selalu mengadakan kontes modifikasi,” kata Ivan kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Interior Angkot Bogor Disulap Jadi Ruang Tamu dengan Sofa

interior angkot monsterFathan interior angkot monster

Mayoritas modifikasi yang dilakukan ada pada bagian audio. Namun, tujuan utama ubahan mobil tentu demi kenyamanan penumpang dan bermuara agar tetap mau dan betah naik angkot, daripada ojek online.

“Kontes modifikasi yang dibuat oleh MFC memiliki tujuan agar angkot-angkotnya rapih dan punya ciri khas, selain itu menjadi daya tarik untuk cari penumpang agar penumpang menjadi nyaman,” ucap Ivan.

Baca juga: Pengalaman Mencoba Angkot AC Jak Lingko [VIDEO]

Ivan juga mengatakan kalau setiap cabang organisasi MFC memiliki bengkel modifikasi. Jadi saat HUT MFC semua cabang organisasi bisa memamerkan angkotnya. Selain mengikuti kontes saat HUT MFC, angkot-angkot dari MFC juga mengikuti kontes di luar organisasi MFC.

Shagal

Sama dengan MFC, Shagal salah satu paguyuban angkot Bogor lainnya, yang tidak mengharuskan anggota untuk memodifikasi angkot.

Hanya sebagian dari anggota yang memodifikasi karena hobi dan juga memanjakan penumpang.

Dany, wakil ketua Shagal Pusat mengatakan kalau hanya sebagian yang karena hobi memodifikasi angkotnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com