Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Terlupakan, Tekanan Udara Ban Serep Harus Selalu Dijaga

Kompas.com - 26/12/2019, 16:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karena tugas utamanya hanya sebagai ban cadangan, tak heran jika ban serep lebih banyak diam di dalam kabin. Meski begitu, ban serep tetap perlu dirawat dan dicek secara berkala.

Samsudin, Aftersales Support PT Astra International - Peugeot, mengatakan, menjaga performa ban serep cukup dengan menjaga tekanan udara. Hal ini penting sebab kita tidak pernah tahu kapan ban dipakai.

Baca juga: Mobil Kini Sudah Tak Wajib Punya Ban Serep

“Jika tekanan ban utama 32 bar, ban serep bisa diisi angin bertekanan hingga 50 bar. Karena ban lama diam sangat mungkin turun tekanannya, dan saat difungsikan masih mungkin tekanan ban tidak kurang,” katanyadalam keterangan tertulis, Kamis (26/12/2019).

Ban SerepFoto: Peugeot Ban Serep

Pastikan kondisi ban cadangan normal saat disimpan. Jangan gunakan cairan pengilap karena akan mempengaruhi kualitas ban yang jarang dipakai. Upayakan jaga kebersihan dan hindari zat kimia yang hanya sekadar kosmetik.

"Jika ban kotor cukup dilap dengan kain lap kering, karena jika menggunakan lap basah, air bekas lap sangat mungkin mengendap dan bikin karat di pelek, sedangkan ban serep rata-rata gunakan pelat," katanya.

Perhatikan Kondisi

Samsudin mengatakan, sebelum menggunakan ban serep ada baiknya melihat kondisi tapak ban. Jika kondisi ban serep sudah hampir tipis dan akan digunakan, pastikan posisi pasangnya wajib di belakang.

"Hal itu untuk menghindari overstering ketika ban depan mendadak bocor atau pecah di jalan. Selain itu pastikan kecepatan mobil saat jalan tidak melebihi kecepatan ban yang disarankan oleh ban serep," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com