Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Bisa Lebih Cepat Lelah saat Melintas Tol Layang Japek

Kompas.com - 12/12/2019, 09:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi yang melintasi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau elevated diharapkan patuh pada peraturan yang berlaku dan berada dalam keadaan prima.

Sebab, meski bukan sesuatu yang baru, melintas di jalan tol layang berpotensi timbulnya sindrom Highway Hypnosis sehingga membuat pengendara cepat merasa lelah dan jenuh. Ini terjadi karena situasi jalan yang monoton dengan jarak cukup jauh.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, tol layang ini sifatnya lurus dan monoton. Kondisi ini disadari pengemudi dan justru memahami risiko besar yang dihadapinya ketika melintas di sana. 

"Sehingga dia mendapat tekanan, membuatnya menjadi lebih cepat lelah. Padahal, bisa jadi waktu yang ditempuh lebih singkat," kata Jusri kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Waspada Angin Samping di Tol Layang, Begini Cara Melewatinya

Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.

Di samping itu, pengendara juga memiliki potensi hilang konsentrasi secara bengangsur dan microsleeping. Pada kondisi ini, pengendara akan menghentikan kerja otaknya untuk beraktivitas dalam beberapa detik.

"Bahayanya, hal tersebut membuat respons menjadi lambat. Ini sama saja pengendara sedang mengendalikan mobilnya dalam keadaan mabuk," kata dia.

Menurut Jusri, solusi terbaik yang bisa dilakukan pengemudi untuk menghindari hal tersebut ialah disiplin mematuhi aturan berkendara di jalan tol layang dan tidak memaksakan diri karena berjarak lumayan 38 km dengan batas kecepatan yang ketat.

"Artinya, jika beban berkendara sudah hampir mencapai puncak (fatigue) atau stamina sedang tidak prima, jangan memaksakan untuk naik ke tol layang. Pertimbangkan hal-hal yang tidak diinginkan ketika melintas di sana ," kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com