JAKARTA, KOMPAS.com - Topik yang menjadi populer di awal pekan ini masih seputar bahan bakar minyak (BBM) oktan rendah seperti Premium, Pertalite, Solar, dan Dexlite yang seharusnya sudah tidak dijual lagi di Indonesia.
Jenis BBM itu dinilai menyumbangkan polusi udara, terutama di DKI Jakarta yang memang sedang konsen terhadap masalah kualitas udara. Belum lagi, turunannya garansi serta mesin rusak ikut menjadi perhatian masyarakat.
Selain itu, Ducati juga mengakui bahwa sepeda motor Andrea Dovizioso sudah belok. Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal Otomotif pada Selasa 20 Agustus 2019:
1. Ingat, Mobil Murah Dilarang Konsumsi BBM Premium dan Pertalite
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengatakan, bahan bakar berkualitas rendah seperti Premium 88, Solar, Dexlite, dan Pertalite 90, ikut menyumbangkan tingginya polusi udara di DKI Jakarta, melalui emisi gas buang kendaraan bermotor.
Oleh sebab itu, Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB menyarankan agar pemerintah menghentikan produksi dan penjualan keempat jenis bahan bakar minyak (BBM) itu.
Perlu diketahui, sejak regulasi low cost green car/LCGC alias mobil murah terbit pada 2013 sudah dijelaskan bahwa mobil yang masuk dalam kategori itu harus memenuhi spesifikasi BBM minimal Research Octane Number (RON) 92 atau setara Pertamax.
Ketentuan itu juga tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013, tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (PPKB).
Baca juga: Ingat, Mobil Murah Dilarang Konsumsi BBM Premium dan Pertalite
2. Yamaha Imbau Konsumen Tidak Pakai BBM Premium dan Pertalite
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyatakan, sepeda motor yang diproduksi dan dijual saat ini sudah memiliki standar emisi yang tinggi. Alhasil, penggunaan bahan bakarnya patut diperhatikan, jangan asal pakai BBM berkualitas atau oktan rendah.
Manager Marketing YIMM Antonius Widiantoro menanggapi pernyataan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), yang menyebutkan motor sebagai sumber polusi udara di DKI Jakarta dan bahan bakar di bawah RON 92 seharusnya dihapus.
"Produk yang kami hasilkan sudah sesuai dengan standar regulasi emisi yang berlaku, karena produksi Yamaha juga merupakan produk yang di ekspor.
Sehingga, sudah pasti ramah lingkungan dan telah dilengkapi dengan eco indikator yang membantu pengendara agar motor lebih irit dan efisien," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Baca juga: Yamaha Imbau Konsumen Tidak Pakai BBM Premium dan Pertalite
3. Tanggapan Pertamina, Premium dan Pertalite Dianggap Sumber Polusi
Demi menyelesaikan masalah kualitas udara di DKI Jakarta, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal ( KPBB), menyarankan untuk menghentikan produksi dan penjualan bahan bakar minyak ( BBM) berkualitas rendah seperti Premium 88, Pertalite 90, Solar 48, dan Dexlite.